Bengkulu (ANTARA) - Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Bengkulu ikut menertibkan pencurian kayu dalam kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat di wilayah Rejang Lebong.
"Petugas kami selalu ikut tim terpadu menertibkan pencurian kayu dalam kawasan TNKS di Kecamatan Pal VIII, Rejang Lebong," kata Kepala BPDAS Bengkulu Sumarsono, Senin.
Ia mengatakan, pencurian kayu itu sasarannya adalah daerah aliran sungai karena sangat dekat dengan wilayah Transmigrasi di daerah itu.
Para pencuri itu hampir setiap hari mengeluarkan kayu setengah olahan jenis meranti dan lainnya dari kawasan TNKS setempat.
Beberapa pekan lalu tim termasuk petugas BPDAS berhasil memusnahkan ratuan meter kubik kayu hasil sitaan dalam kawasan hutan TNKS tersebut.
Pihaknya pada 2013 akan memprogramkan melakukan penanaman kayu di kawasan itu dengan melibat anggota TNI dengan harapan tanaman bisa hidup dan pencuri bisa berkurang, ujarnya.
Kepala Bidang pengelolaan TNKS wilayah III Bengkulu dan sumsel Donal Hutasoit membenarkan, bahwa peraktek illegal loging di wilayah itu akhir-akhir ini makin marak.
Wilayah sasaran pencuri kayu itu antara lain lewat kawasan Transmigrasi setempat, pelaku mengangkut kayu hasil curian itu tidak hanya pada malam hari, tapi disiang haripun dilakukan.
"Kami bersama tim terpadu melibatkan BPDAS, TNI, Polri serta Polisi Kehutanan melakukan operasi secara rutin, mengingat kawasan itu adalah daerah aliran sungai Ketahun," ujarnya.
Meskipun hingga saat ini belum ada pelaku yang tertangkap, namun indititas pelaku mulai tercium petugas dan dalam tahap penyelidikan, ujarnya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Petugas kami selalu ikut tim terpadu menertibkan pencurian kayu dalam kawasan TNKS di Kecamatan Pal VIII, Rejang Lebong," kata Kepala BPDAS Bengkulu Sumarsono, Senin.
Ia mengatakan, pencurian kayu itu sasarannya adalah daerah aliran sungai karena sangat dekat dengan wilayah Transmigrasi di daerah itu.
Para pencuri itu hampir setiap hari mengeluarkan kayu setengah olahan jenis meranti dan lainnya dari kawasan TNKS setempat.
Beberapa pekan lalu tim termasuk petugas BPDAS berhasil memusnahkan ratuan meter kubik kayu hasil sitaan dalam kawasan hutan TNKS tersebut.
Pihaknya pada 2013 akan memprogramkan melakukan penanaman kayu di kawasan itu dengan melibat anggota TNI dengan harapan tanaman bisa hidup dan pencuri bisa berkurang, ujarnya.
Kepala Bidang pengelolaan TNKS wilayah III Bengkulu dan sumsel Donal Hutasoit membenarkan, bahwa peraktek illegal loging di wilayah itu akhir-akhir ini makin marak.
Wilayah sasaran pencuri kayu itu antara lain lewat kawasan Transmigrasi setempat, pelaku mengangkut kayu hasil curian itu tidak hanya pada malam hari, tapi disiang haripun dilakukan.
"Kami bersama tim terpadu melibatkan BPDAS, TNI, Polri serta Polisi Kehutanan melakukan operasi secara rutin, mengingat kawasan itu adalah daerah aliran sungai Ketahun," ujarnya.
Meskipun hingga saat ini belum ada pelaku yang tertangkap, namun indititas pelaku mulai tercium petugas dan dalam tahap penyelidikan, ujarnya. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013