Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menargetkan program peremajaan tanaman kelapa sawit rakyat di lahan seluas 562 hektare milik lima kelompok tani di daerah ini selesai pada Mei 2020.
“Sekitar Mei tahun ini tuntas. Tinggal Kecamatan Kota Mukomuko yang masih luas lahan perkebunan kelapa sawit baik yang belum tumbang chipping maupun yang ditanami bibit sawit unggul,” kata Kasi Produksi dan Proteksi Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Muhammad Asri dalam keterangan di Mukomuko, Sabtu.
Seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit tidak produktif milik lima kelompok tani di daerah ini yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit pada 2018 dari pemerintah pusat.
Lahan seluas 562 hektare tersebut milik KRP Tunas Harapan 54,15 hektare, KRP Tanera Sejahtera 103,3 hektare, KRP Wanita Usaha 134,17 hektare, KRP Sungai Batau 167,96 hektare kelompok tani di Kecamatan Kota Mukomuko seluas 103 hektare.
Ia menyebutkan, saat ini mayoritas kelompok tani di daerah ini telah melakukan penumbangan dan pencacahan atau “tumbang chipping” tanaman kelapa sawit tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua.
Kemudian sebagian besar atau sebesar 70 persen dari seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit millik lima kelompok tani tersebut telah ditanami bibit sawit unggul.
Dari lima kelompok tani yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit Tahun 2018 di daerah ini, hanya dua kelompok yang belum selesai menanam bibit sawit unggul di lahannya.
Ia mengatakan, kemungkinan dua kelompok tani terutama di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko ini dapat menyelesaikan semua tahapan pekerjaan mulai dari penumbangan dan pencacahan pohon kelapa sawit yang tidak produktif tersebut dalam bulan Mei tahun ini.
Lima kelompok tani di daerah ini bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan kegiatan penumbangan hingga pencacahan pohon sawit tidak produktif tersebut, termasuk pembuatan teras dan parit dan pengerjaan itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok tani yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Sekitar Mei tahun ini tuntas. Tinggal Kecamatan Kota Mukomuko yang masih luas lahan perkebunan kelapa sawit baik yang belum tumbang chipping maupun yang ditanami bibit sawit unggul,” kata Kasi Produksi dan Proteksi Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Muhammad Asri dalam keterangan di Mukomuko, Sabtu.
Seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit tidak produktif milik lima kelompok tani di daerah ini yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit pada 2018 dari pemerintah pusat.
Lahan seluas 562 hektare tersebut milik KRP Tunas Harapan 54,15 hektare, KRP Tanera Sejahtera 103,3 hektare, KRP Wanita Usaha 134,17 hektare, KRP Sungai Batau 167,96 hektare kelompok tani di Kecamatan Kota Mukomuko seluas 103 hektare.
Ia menyebutkan, saat ini mayoritas kelompok tani di daerah ini telah melakukan penumbangan dan pencacahan atau “tumbang chipping” tanaman kelapa sawit tidak produktif karena menggunakan bibit asalan dan berusia tua.
Kemudian sebagian besar atau sebesar 70 persen dari seluas 562 hektare lahan perkebunan kelapa sawit millik lima kelompok tani tersebut telah ditanami bibit sawit unggul.
Dari lima kelompok tani yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit Tahun 2018 di daerah ini, hanya dua kelompok yang belum selesai menanam bibit sawit unggul di lahannya.
Ia mengatakan, kemungkinan dua kelompok tani terutama di wilayah Kecamatan Kota Mukomuko ini dapat menyelesaikan semua tahapan pekerjaan mulai dari penumbangan dan pencacahan pohon kelapa sawit yang tidak produktif tersebut dalam bulan Mei tahun ini.
Lima kelompok tani di daerah ini bekerja sama dengan pihak ketiga dalam melakukan kegiatan penumbangan hingga pencacahan pohon sawit tidak produktif tersebut, termasuk pembuatan teras dan parit dan pengerjaan itu sesuai dengan kebutuhan masing-masing kelompok tani yang mendapatkan program peremajaan tanaman kelapa sawit.
Editor : Musriadi
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020