Teheran (Antara/Xinhua-OANA) - Israel akan menerima tanggapan keras atas pembunuhan seorang komandan senior Korps Pengawal Revolusi Iran (IRGC) baru-baru ini, kata Komisi Kebijakan Luar Negeri dan Keamanan Nasional di Majlis (Parlemen) Iran pada Sabtu (16/2), kata Press TV.
Pada Kamis (14/2), laporan setempat mengatakan Jenderal Hassan Shateri --yang bertanggungjawab atas proyek pembangunan yang didanai Iran di Lebanon selatan-- dibunuh oleh beberapa pria tak dikenal yang bersenjata saat ia bepergian dari Suriah ke Lebanon.
Laporan itu menyatakan agen Israel bertanggungjawab atas pembunuhan Shateri.
Di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, Komite Majlis tersebut mengutuk pembunuhan komandan itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Komite tersebut mengatakan Pemerintah Israel akan menerima tanggapan keras atas kejahatannya pada saat dan tempat yang tepat.
Ketua Majlis Iran Ali Larijani, Sabtu, juga mengutuk pembunuhan itu dan menyatakan kejahatan tersebut takkan menghentikan Iran dari mendukung rakyat Lebanon.
Ia menyatakan Republik Islam itu akan terus mendukung Lebanon dengan lebih kuat lagi. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
Pada Kamis (14/2), laporan setempat mengatakan Jenderal Hassan Shateri --yang bertanggungjawab atas proyek pembangunan yang didanai Iran di Lebanon selatan-- dibunuh oleh beberapa pria tak dikenal yang bersenjata saat ia bepergian dari Suriah ke Lebanon.
Laporan itu menyatakan agen Israel bertanggungjawab atas pembunuhan Shateri.
Di dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu, Komite Majlis tersebut mengutuk pembunuhan komandan itu, demikian laporan Xinhua --yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Komite tersebut mengatakan Pemerintah Israel akan menerima tanggapan keras atas kejahatannya pada saat dan tempat yang tepat.
Ketua Majlis Iran Ali Larijani, Sabtu, juga mengutuk pembunuhan itu dan menyatakan kejahatan tersebut takkan menghentikan Iran dari mendukung rakyat Lebanon.
Ia menyatakan Republik Islam itu akan terus mendukung Lebanon dengan lebih kuat lagi. (Antara)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013