Pejabat Dinas Pertanian dan Perikanan (Distankan) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyebutkan banjir bandang yang melanda Desa Belumai I dan II pada 20 Mei lalu telah berpengaruh terhadap produksi perikanan air tawar yang dihasilkan daerah itu.
Kabid Perikanan Distankan Rejang Lebong, Aryanto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Belumai I dan Belumai II di Kecamatan Padang Ulak Tanding tersebut menyebabkan ratusan ton ikan jenis nila dan ikan mas hanyut terbawa banjir.
"Sangat berpengaruh dengan produksi perikanan di Kabupaten Rejang Lebong, Kecamatan Padang Ulak Tanding ini merupakan pusat budidaya ikan air tawar yang setiap tahunnya bisa menghasilkan hingga 3.500 ton ikan, dari total produksi se Rejang Lebong sebanyak 5.385 ton per tahun," kata dia.
Dia menambahkan, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Belumai dan Sungai Selat beberapa pekan lalu menyebabkan puluhan unit kolam milik 18 petani ikan hanyut terbawa banjir dengan nilai kerugian mencapai Rp3,8 miliar.
Kerugian yang dialami petani ikan ini meliputi akibat hilangnya ikan siap panen sebanyak 135 ton, bibit ikan sebanyak 1.430.000 ekor, pakan 3,9 ton, kemudian bangunan rumah atau gudang yang rusak dan hanyut serta ada beberapa kolam maupun saluran irigasi yang rusak.
Dia menambahkan, banjir bandang yang melanda kedua desa tersebut merupakan yang kedua kalinya, kejadian pertama pada 2017 lalu dengan nilai kerugian juga mencapai miliaran rupiah akibat ikan siap panen hanyut setelah dihantam banjir kiriman dari bagian hulu sungai di wilayah itu.
Untuk itu, pihaknya pada penyusunan APBD Perubahan 2020 pada Juli nanti akan mengusulkan bantuan kepada petani ikan yang terdampak sebesar Rp101,6 juta, jumlah usulan ini mereka buat disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah di tengah pademi COVID-19 yang melanda Tanah Air.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Selasa malam hingga Rabu pagi (19-20/5) telah menyebabkan banjir bandang di wilayah Desa Belumai I dan Belumai II sehingga puluhan kolam milik petani ikan kedua desa jebol dan ratusan ton ikan siap panen hanyut di bawa banjir, akibat kejadian ini mereka mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kabid Perikanan Distankan Rejang Lebong, Aryanto saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan banjir bandang yang terjadi di Desa Belumai I dan Belumai II di Kecamatan Padang Ulak Tanding tersebut menyebabkan ratusan ton ikan jenis nila dan ikan mas hanyut terbawa banjir.
"Sangat berpengaruh dengan produksi perikanan di Kabupaten Rejang Lebong, Kecamatan Padang Ulak Tanding ini merupakan pusat budidaya ikan air tawar yang setiap tahunnya bisa menghasilkan hingga 3.500 ton ikan, dari total produksi se Rejang Lebong sebanyak 5.385 ton per tahun," kata dia.
Dia menambahkan, banjir bandang akibat meluapnya Sungai Belumai dan Sungai Selat beberapa pekan lalu menyebabkan puluhan unit kolam milik 18 petani ikan hanyut terbawa banjir dengan nilai kerugian mencapai Rp3,8 miliar.
Kerugian yang dialami petani ikan ini meliputi akibat hilangnya ikan siap panen sebanyak 135 ton, bibit ikan sebanyak 1.430.000 ekor, pakan 3,9 ton, kemudian bangunan rumah atau gudang yang rusak dan hanyut serta ada beberapa kolam maupun saluran irigasi yang rusak.
Dia menambahkan, banjir bandang yang melanda kedua desa tersebut merupakan yang kedua kalinya, kejadian pertama pada 2017 lalu dengan nilai kerugian juga mencapai miliaran rupiah akibat ikan siap panen hanyut setelah dihantam banjir kiriman dari bagian hulu sungai di wilayah itu.
Untuk itu, pihaknya pada penyusunan APBD Perubahan 2020 pada Juli nanti akan mengusulkan bantuan kepada petani ikan yang terdampak sebesar Rp101,6 juta, jumlah usulan ini mereka buat disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah di tengah pademi COVID-19 yang melanda Tanah Air.
Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada Selasa malam hingga Rabu pagi (19-20/5) telah menyebabkan banjir bandang di wilayah Desa Belumai I dan Belumai II sehingga puluhan kolam milik petani ikan kedua desa jebol dan ratusan ton ikan siap panen hanyut di bawa banjir, akibat kejadian ini mereka mengalami kerugian hingga miliaran rupiah.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020