Anggota DPRD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu Wisnu Hadi menyebutkan seluas lebih dari tiga hektare tanaman jagung yang berada di bantaran Sungai Muar dan jembatan gantung yang menghubungkan Desa Sibak dengan Desa Tirta Mulya, Kecamatan Ipuh rusak akibat banjir.

“Lokasinya di sebelah jembatan gantung, tetapi saya tidak tahu persis lokasi lahan tanaman jagung ini masuk Desa Sibak atau Desa Tirta Mulya karena tidak ada batas dua desa ini, Seluas tiga hektare tanaman jagung di wilayah terbut bukan rusak lagi tetapi hancur,” katanya di Mukomuko, Sabtu.

Anggota DPRD Mukomuko dari daerah pemilihan (Dapil) tiga ini mengatakan hal itu setelah melakukan peninjauan lokasi lahan tanaman jagung dan bangunan jembatan gantung yang menghubungkan dua desa di Kecamatan Ipuh yang rusak akibat banjir yang melanda wilayah ini Kamis malam (4/5).

Setelah melakukan peninjauan lokasi lahan tanaman jagung dan bangunan jembatan gantung yang rusak akibat banjir selanjutnya dilaporkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Sudah dilaporkan kepada BPBD setempat, tetapi instansinya menyarankan masyarakat melaporkan lahan tanaman jagung yang rusak akibat banjir kepada Dinas Pertanian setempat,” ujarnya.

Setelah ini, ia menyarankan, masyarakat petani setempat agar melaporkan luas lahan tanaman jagung yang rusak akibat banjir , sekaligus melaporkan kerugian materi akibat kejadian ini.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mukomuko Syahrizal mengatakan pihaknya telah menugaskan beberapa orang personel instansi ini untuk melakukan pengecekan sarana dan prasarana yang rusak akibat banjir di Kecamatan Ipuh.

“Ada tiga orang yakni kabid dan dua staf mengecek ke lapangan untuk memastikan ada atau tidak sarana dan prasarana seperti jembatan yang rusak akibat banjir, kemudian hasil pengecekan itu kami laporkan kepada kepala daerah setempat,” ujarnya.***3***

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020