Bengkulu, (Antara Bengkulu) - Wali Kota Bengkulu Helmi Hasan mengaku armada dan peralatan penunjang pemadam kebakaran usianya sudah tua dan perlu penggantian.
"Beberapa kendaraan yang sudah tua itu memang harus diganti dan rencananya kita anggarkan pada tahun 2014," kata dia, di sela-sela Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-94, di halaman Kantor Pemerintah Kota Bengkulu.
Upacara tersebut juga diisi dengan demonstrasi tim pemadam kebakaran dengan memadamkan api.
Helmi Hasan berharap Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu agar lebih maksimal lagi dalam melayani masyarakat.
"Walaupun dengan segala keterbatasan pemadam kebakaran agar bekerja lebih maksimal, sehingga masyarakat memang merasakan bagaiman kerja pemadam kebakaran ini," kata dia.
Mengenai tuntutan gaji honorer untuk kesejahteraan pegawai pemadam kebakaran, ia mengatakan akan mengkaji secara keuangan dengan menghitung dari beban kerja dan tidak bisa diaplikasikan secara tiba-tiba.
"Harapan kita ke depannya tahun 2014 itu sudah bisa terakomodasi," kata dia.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dalam sambutan tertulis dibacakan wali kota mengatakan, sejarah tanggal 1 Maret sebagai hari pemadam kebakaran di Indonesia diawali pemberian plakat penghargaan dari masyarakat Betawi terhadap `Brandweer Batavia, terhadap perjuangan dan pengorbanan petugas pemadam kebakaran dalam menyelamatkan korban jiwa pada kejadian kebakaran besar di Pasar Mester Jatinegara dan Kampung Melayu, Jakarta.
"Maka pada hari ini kita lakukan upacara Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 tanggal 1 Maret 2013 sebagai gerakan seruan kepada seluruh anak bangsa Indonesia agar waspada kebakaran dan pencemaran asap untuk mendukung pemantapan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata dia.
Menurutnya, data kebencanaan nasional tahun 2012 menunjukkan intensitas kejadian kebakaran menempati urutan ke-2 tertinggi setelah banjir.
"Pengurangan risiko kebakaran berdasarkan kondisi meliputi, penguatan kerangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran, penguatan institusi dalam pencapaian target standar minimal, peran serta perguruan tinggi, LSM, di dunia usaha, organisasi mitra pemerintah pemerhati kebakaran, pemberdayaan komunitas masyarakat dalam pengurangan risiko kebakaran serta pentingnya penetapan Protap koordinasi waktu tanggap kebakaran dan SOP pencegahan dan penanggulangan kebakaran," kata dia. (boy)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013
"Beberapa kendaraan yang sudah tua itu memang harus diganti dan rencananya kita anggarkan pada tahun 2014," kata dia, di sela-sela Peringatan Hari Pemadam Kebakaran Nasional ke-94, di halaman Kantor Pemerintah Kota Bengkulu.
Upacara tersebut juga diisi dengan demonstrasi tim pemadam kebakaran dengan memadamkan api.
Helmi Hasan berharap Pemadam Kebakaran Kota Bengkulu agar lebih maksimal lagi dalam melayani masyarakat.
"Walaupun dengan segala keterbatasan pemadam kebakaran agar bekerja lebih maksimal, sehingga masyarakat memang merasakan bagaiman kerja pemadam kebakaran ini," kata dia.
Mengenai tuntutan gaji honorer untuk kesejahteraan pegawai pemadam kebakaran, ia mengatakan akan mengkaji secara keuangan dengan menghitung dari beban kerja dan tidak bisa diaplikasikan secara tiba-tiba.
"Harapan kita ke depannya tahun 2014 itu sudah bisa terakomodasi," kata dia.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi, dalam sambutan tertulis dibacakan wali kota mengatakan, sejarah tanggal 1 Maret sebagai hari pemadam kebakaran di Indonesia diawali pemberian plakat penghargaan dari masyarakat Betawi terhadap `Brandweer Batavia, terhadap perjuangan dan pengorbanan petugas pemadam kebakaran dalam menyelamatkan korban jiwa pada kejadian kebakaran besar di Pasar Mester Jatinegara dan Kampung Melayu, Jakarta.
"Maka pada hari ini kita lakukan upacara Pemadam Kebakaran Nasional ke-94 tanggal 1 Maret 2013 sebagai gerakan seruan kepada seluruh anak bangsa Indonesia agar waspada kebakaran dan pencemaran asap untuk mendukung pemantapan perekonomian nasional dan kesejahteraan rakyat Indonesia," kata dia.
Menurutnya, data kebencanaan nasional tahun 2012 menunjukkan intensitas kejadian kebakaran menempati urutan ke-2 tertinggi setelah banjir.
"Pengurangan risiko kebakaran berdasarkan kondisi meliputi, penguatan kerangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran, penguatan institusi dalam pencapaian target standar minimal, peran serta perguruan tinggi, LSM, di dunia usaha, organisasi mitra pemerintah pemerhati kebakaran, pemberdayaan komunitas masyarakat dalam pengurangan risiko kebakaran serta pentingnya penetapan Protap koordinasi waktu tanggap kebakaran dan SOP pencegahan dan penanggulangan kebakaran," kata dia. (boy)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013