Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Nurul Khairiyah meminta pemerintah daerah setempat membantu petani sayuran di daerah itu yang kini kesulitan ekonomi karena rendahnya harga jual sayuran di pasaran.

"Saat ini petani sayuran di Rejang Lebong sudah tidak bisa berbuat apa-apa lagi, harga sayuran anjlok bahkan tidak bisa dipasarkan. Saya minta Pemkab Rejang Lebong membantu mereka yang terdampak oleh penyebaran COVID-19," kata Nurul Khairiyah saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu.

Menurut dia, saat ini harga jual aneka sayuran yang dihasilkan petani Rejang Lebong di bawah standar bahkan tidak ada harganya.

Dia mencontohkan, harga jual cabai merah yang dihasilkan petani di sejumlah desa dalam Kecamatan Selupu Rejang berkisar Rp5.000 per kg, jauh di bawah standar yakni Rp15.000 per kg. Jika kurang dari Rp15.000 mereka dipastikan merugi. Sedangkan untuk beberapa sayuran seperti terong ungu, sawi, kol bulat, dan timun di bawah Rp1.000 per kg

Rizal, salah seorang petani cabai di Desa Sumber Bening, Kecamatan Selupu Rejang mengatakan, selama pandemi COVID-19 di wilayah itu banyak petani yang gulung tikar karena hasil kebun mereka tidak bisa dipasarkan ke sejumlah daerah tujuan karena dilakukan PSBB.

"Tujuan pemasaran sayuran sini ke pasar induk Palembang, kemudian ke Jambi, Pekan Baru bahkan ke Jakarta, karena adanya COVID-19 semua kota tujuan itu ditutup sehingga sayuran kami tidak laku," terangnya.

Sejauh ini kalangan petani di Rejang Lebong, kata dia, baru mendapatkan bantuan berupa paket sembako dari pemerintah provinsi maupun dari pemerintah kabupaten, sedangkan untuk bantuan kelangsungan usaha mereka belum dapatkan.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020