Wakil Bupati Mukomuko Wasri memberikan dorongan kepada masyarakat setempat untuk aktif menanam sayuran di pekarangan rumah masing-masing guna mengendalikan inflasi dan memastikan ketahanan pangan di daerah tersebut.
Wasri di Mukomuko, Selasa, mengatakan bupati sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang mengajak masyarakat untuk menanam minimal sayuran di pekarangan rumah mereka.
"Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pekarangan, mereka dapat menggunakan polibek untuk menanam beraneka ragam sayuran," katanya.
Menurut dia, jika surat edaran dari bupati tersebut diimplementasikan oleh masyarakat setempat, maka mereka tidak perlu lagi membeli sayuran di luar, yang pada akhirnya dapat mengendalikan inflasi di daerah tersebut.
Dia menekankan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga dari tanaman sayuran di pekarangan rumah, inflasi dapat terkendali.
Dalam mengawali penerapan surat edaran bupati, Wasri menyebut bahwa mereka telah lebih dulu mempraktikkan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayuran di lingkungan organisasi perangkat daerah, termasuk di rumah dinas bupati dan wakil bupati.
"Di rumah dinas wakil bupati, kami menanam cabai merah dan berbagai jenis sayuran lain yang diperlukan, meskipun tanaman tersebut ditanam di lahan gambut. Alhamdulillah, tanaman itu dapat dipanen setiap Minggu," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto, mengatakan program pengendalian inflasi di daerah tersebut tidak hanya melibatkan dorongan kepada warga untuk menanam sayuran, tetapi juga mengatur musim tanam padi sawah di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang dan sekitarnya.
Abdiyanto mengatakan pemerintah daerah akan segera mengadakan rapat dengan komisi irigasi untuk menentukan jadwal pengeringan irigasi Manjuto di daerah tersebut. Rapat ini diharapkan dapat memastikan bahwa pengeringan air irigasi tidak mengganggu aktivitas para petani dalam menanam tanaman padi di lahan persawahannya.
Wasri di Mukomuko, Selasa, mengatakan bupati sebelumnya telah mengeluarkan surat edaran yang mengajak masyarakat untuk menanam minimal sayuran di pekarangan rumah mereka.
"Bagi masyarakat yang tidak memiliki lahan pekarangan, mereka dapat menggunakan polibek untuk menanam beraneka ragam sayuran," katanya.
Menurut dia, jika surat edaran dari bupati tersebut diimplementasikan oleh masyarakat setempat, maka mereka tidak perlu lagi membeli sayuran di luar, yang pada akhirnya dapat mengendalikan inflasi di daerah tersebut.
Dia menekankan dengan memenuhi kebutuhan rumah tangga dari tanaman sayuran di pekarangan rumah, inflasi dapat terkendali.
Dalam mengawali penerapan surat edaran bupati, Wasri menyebut bahwa mereka telah lebih dulu mempraktikkan gerakan pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam sayuran di lingkungan organisasi perangkat daerah, termasuk di rumah dinas bupati dan wakil bupati.
"Di rumah dinas wakil bupati, kami menanam cabai merah dan berbagai jenis sayuran lain yang diperlukan, meskipun tanaman tersebut ditanam di lahan gambut. Alhamdulillah, tanaman itu dapat dipanen setiap Minggu," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Mukomuko, Abdiyanto, mengatakan program pengendalian inflasi di daerah tersebut tidak hanya melibatkan dorongan kepada warga untuk menanam sayuran, tetapi juga mengatur musim tanam padi sawah di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang dan sekitarnya.
Abdiyanto mengatakan pemerintah daerah akan segera mengadakan rapat dengan komisi irigasi untuk menentukan jadwal pengeringan irigasi Manjuto di daerah tersebut. Rapat ini diharapkan dapat memastikan bahwa pengeringan air irigasi tidak mengganggu aktivitas para petani dalam menanam tanaman padi di lahan persawahannya.