Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, mencatat pelaku perjalanan atau notifikasi di daerah itu yang berasal dari sejumlah daerah yang berstatus zona merah COVID-19 mencapai 11.882 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong yang juga juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Selasa, mengatakan para pelaku perjalanan ini diketahui dari pendataan petugas di 21 Puskesmas yang tersebar di 15 kecamatan juga petugas penjaga perbatasan dengan Kota Lubuklinggau, Sumsel maupun di perbatasan dengan Kabupaten Kepahiang.

"Sampai hari ini pelaku perjalanan yang masuk ke Kabupaten Rejang Lebong mencapai 11.882 orang, kendati demikian dari jumlah itu belum belum ada yang dinyatakan positif terpapar COVID-19," kata dia.

Dia menambahkan, kalangan pelaku perjalanan atau notifikasi tersebut adalah masyarakat yang baru tiba atau melakukan perjalanan ke sejumlah daerah yang masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19 dengan alasan bekerja atau menempuh pendidikan.

Para pelaku perjalanan ini setelah masuk ke daerah itu, selanjutnya dianjurkan melakukan karantina mandiri selama 14 hari dengan pengawasan petugas kesehatan di masing-masing kecamatan.

Sementara itu, perkembangan kasus COVID-19 di Kabupaten Rejang Lebong sampai dengan saat ini kata dia, untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) di daerah totalnya sebanyak 40 orang dengan rincian yang meninggal dunia dua orang, dan yang masih dalam pengawasan dua orang serta 36 orang lainnya sudah selesai dipantau.

Sedangkan untuk pasien dalam pengawasan (PDP) tercatat sebanyak enam orang, di mana yang meninggal dunia satu orang, kemudian yang terkonfirmasi positif satu orang, yang masih dalam pengawasan dua orang dan satu orang dinyatakan sehat.

Selanjutnya, untuk sampel warga yang dikirim ke Labkesda Provinsi Bengkulu guna dilakukan pemeriksaan dengan PCR sebanyak 86 sampel, di mana satu sampel dinyatakan positif, 74 negatif dan masih dalam pemeriksaan 11 sampel serta sampel yang baru dikirimkan sebanyak lima sampel.

Selain itu, untuk pelaksanaan pemeriksaan cepat atau rapid test yang sudah dilaksanakan sebanyak 1.670 orang dengan hasil nonreaktif 1.656 orang, reaktif 14 dan hasil rapid test terbaru bertambah tiga orang.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020