Jambi (Antara Bengkulu) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jambi, gagal menangkap seekor harimau Sumatera (panthera tigris Sumatrea) yang berhasil ditembak bius sebelumnya namun karena kejadian malam hari sehingga sulit ditemukan.

Kepala BKSDA Jambi, Tri Siswo Rahardjo di Jambi Senin mengatakan, kegagalan ditangkapnya harimau tersebut akibat suasana malam hari sehingga tim kesulitan melacak keberadaannya usai ditembak bius oleh petugas.

Namun sampai saat ini tim BKSDA Jambi masih terus mengejar dan mencari keberadaan binatang buas tersebut.

Harimau tersebut ditembak dengan bius dilakukan tim di Desa Sungai Landai Kabupaten Muarojambi dan pihak BKSDA sekitar pukul 20.30 WIB tetapi kehilangan jejak.  

Kini harimau tersebut bergerak kearah Palembang, Sumatera Selatan dan tim kini masih dilapangan untuk mengejar binatang buas tersebut.

Terkait konflik harimau dengan manusia pihak BKSDA membantah jika harimau Sumatera yang berkeliaran tersebut hanya ada satu ekor.

Berikut kronologis penangkapan seekor harimau Sumatera berjenis kelamin jantan yang dilakukan tim BKSDA Jambi yang sudah berjalan dua bulan terakhir.

Pada 7 Februari lalu harimau tersebut terlihat di lokasi PT WKS Distrik V, dimana sebelumnya pada 24 Januari lalu binatang buas itu telah menerkam hingga tewas seorang korban bernama Sutardi (21).

Kemudian pada 8 Februari lalu harimau kembali dilihat di PT Dasa Anugerah Sejati (DAS) di Desa Lubuk Bernai Kecamatan Batang Asam ada dua orang korban luka-luka yakni karyawan PT DAS adalah Fajar (37) dan Kasdan (60).

Pada 9-12 Februari 2013, tim kembali menemukan jejak dan keberadaan harimau tersebut di kawasan perkebunan PT Citra Karya Indotani dan tim BKSDA Jambi menjumai langsung harimau tersebut.

Kemudian lagi pada 14 Februari lalu di KM 63 Desa Suka Awin Jaya kembali tim BKSDA warga melihat keberadaan binatang buas tersebut.

Pada 15-18 Februari lalu kembali harimau yang sama juga memasuki kawasan perkampungan warga di daerah Petaling, Sungai Gelam dan Pemayung, Kabupaten Batanghari.

Tim kembali lagi menemukan dan menerima laporan warga bahwa harimau tersebut berada dikawasan perkebunan sawit dan menganggung warga yang ada di Desa Pulau Betung dan Desa Muara Sebo Kabupetan Batanghari dengan korban bernama Sutrisno (37) yang sedang berada di kebun karet dan korban saat ini dirawat di rumah sakit.

Tim mencatat yang resmi jumlah korban akibat satu ekor harimau jantan berusia diatas sepuluh tahun yang berkeliaran  dengan korban satu orang tewas dan empat korban terluka.

Harimau tersebut keluar dari habitatnya akibat habitatnya rusak dan terjadi bencana banjir yang mana harimau tersebut mencari tempat yang kering atau tidak terendam banjir yakni perkampungan masyarakat.

Untuk diketahui daya jelajah harimau dalam sehari bisa berjalan 60 Km dan binatang buas tersebut biasanya takut bila bertemu dengan manusia.

Kemudian pihak BKSDA Jambi sampai saat ini mengakui di kalangan masyarakat masih terjadi perburuan harimau sehingga bisa jadi mereka terusik dan berkeliaran keluar habitatnya.

Jumlah harimau Sumatera di Provinsi Jambi hanya ada 89 ekor. (Antara)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013