Sebanyak 500 ibu hamil dengan usia kehamilan 37 minggu mengikuti swab test atau tes usap COVID-19 gratis yang digelar Pemerintah Kota Surabaya di Gelora Pancasila Surabaya.
"Tes ini untuk melindungi kesehatan serta keselamatan ibu dan bayi di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa.
Febria menjelaskan dari pemeriksaan swab itu jika hasilnya positif, selanjutnya ibu hamil itu dirujuk oleh bidan kelurahan siaga atau puskesmas ke rumah sakit (RS) khusus penanganan COVID-19. Namun, jika hasil swab ibu hamil negatif, selanjutnya dirujuk ke rumah sakit khusus ibu dan anak.
"Kalau dia (hasil swab) non-COVID-19, berarti dia dirujuk ke rumah sakit ibu dan anak yang tidak melayani pasien COVID-19. Kenapa? Karena rumah sakit ibu dan anak tidak mempunyai ruang isolasi tekanan negatif dan ruang operasi yang tekanan negatif," katanya.
Dalam pemeriksaan swab itu, Febria menyebut para ibu hamil ini juga didampingi oleh tim dokter spesialis kandungan dan bidan kelurahan siaga.
"Dimana bidan kelurahan siaga itu dialah yang bertanggung jawab terhadap kondisi (kesehatan) ibu hamil. Sehingga ibu hamil selalu didampingi, mulai kehamilan pertama sampai dia melahirkan di rumah sakit mana," katanya.
Ia juga mengatakan para ibu hamil ini juga difasilitasi Pemkot Surabaya saat akan mengikuti pemeriksaan swab. Mereka dijemput menggunakan kendaraan dari rumahnya masing-masing.
"Mereka dijemput puskesmas dengan bidan kelurahannya. Pokoknya, ibu hamil di Surabaya selalu didampingi bidan kelurahan siaga," katanya.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa program pemeriksaan swab gratis bagi para ibu hamil yang telah memasuki usia kehamilan 37 minggu itu, bakal terus dilakukan hingga pandemi COVID-19 selesai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
"Tes ini untuk melindungi kesehatan serta keselamatan ibu dan bayi di tengah pandemi COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Febria Rachmanita di Surabaya, Selasa.
Febria menjelaskan dari pemeriksaan swab itu jika hasilnya positif, selanjutnya ibu hamil itu dirujuk oleh bidan kelurahan siaga atau puskesmas ke rumah sakit (RS) khusus penanganan COVID-19. Namun, jika hasil swab ibu hamil negatif, selanjutnya dirujuk ke rumah sakit khusus ibu dan anak.
"Kalau dia (hasil swab) non-COVID-19, berarti dia dirujuk ke rumah sakit ibu dan anak yang tidak melayani pasien COVID-19. Kenapa? Karena rumah sakit ibu dan anak tidak mempunyai ruang isolasi tekanan negatif dan ruang operasi yang tekanan negatif," katanya.
Dalam pemeriksaan swab itu, Febria menyebut para ibu hamil ini juga didampingi oleh tim dokter spesialis kandungan dan bidan kelurahan siaga.
"Dimana bidan kelurahan siaga itu dialah yang bertanggung jawab terhadap kondisi (kesehatan) ibu hamil. Sehingga ibu hamil selalu didampingi, mulai kehamilan pertama sampai dia melahirkan di rumah sakit mana," katanya.
Ia juga mengatakan para ibu hamil ini juga difasilitasi Pemkot Surabaya saat akan mengikuti pemeriksaan swab. Mereka dijemput menggunakan kendaraan dari rumahnya masing-masing.
"Mereka dijemput puskesmas dengan bidan kelurahannya. Pokoknya, ibu hamil di Surabaya selalu didampingi bidan kelurahan siaga," katanya.
Selain itu, ia juga memastikan bahwa program pemeriksaan swab gratis bagi para ibu hamil yang telah memasuki usia kehamilan 37 minggu itu, bakal terus dilakukan hingga pandemi COVID-19 selesai.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020