Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Pelaksanaan program KB dewasa ini masih memerlukan penyuluhan guna meningkatkan kualitas program. KB mengalami hambatan dalam meningkatkan kualitas program tersebut sebab penggunaan kontrasepsi dominan metode jangka pendek dan hormonal.

Upaya peningkatan kualitas program KB perlu penggerakan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) terhadap masyarakat baik di wilayah perkotaan maupun masyarakat di wilayah tertinggal dan terpencil, kata Kepala Bidang KB-KR Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Bengkulu Masyrofah di selah pelayanan KB wilayah tertinggal, terpencil dan perbatasan (Galcitas) di Desa Penembang Kecamatan Merigi Kelintang Kabupaten Bengkulu tengah belum lama ini.

Ia mengatakan, pemngetahuan dan pemahaman masyarakat tentang KB masih pada konteks penundaan kehamilan,namun yang lebih ditekankan dalam pelaksanaan program KB itu selain pengaturan jarak kehamilan juga pada peningkatan kesehatan ibu dan anak serta menjamin kesehatan reproduksi wanita, ujarnya.

Perlunya peningkatan KIE atau penyuluhan kepada masyarakat terhadap program KB agar dapat memfungsikan program tersebut sebagai menciptakan kesehatan bagi ibu dan bayi serta memperkecil angka kegagalan program pengaturan jarak kehamilan ibu, ujarnya.

Pemahaman yang baik oleh masyarakat terhadap program KB maka kualitas KB dapat meningkat dari penggunaan metode kontrasepsi jangka pendek dapat beralih pada kontrasepsi jangka panjang.

Bagi masyarakat di wilayah terpencil dalam meningkatkan pengetahuan tentang KB masih memerlukan langkah dan program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) sehingga membantu masyarakat dalam memilih kontrasepsi yang tepat.

"Pada kegiatan pelayanan KB di wilayah Galcitas 2013 di dua kabupaten, Kabupaten Kepahiang dan Bengkulu Tengah masyarakat peserta KB masih dominan menggunakan metode kontrasepsi jangka pendek seperti pil, suntik, sementara penggunaan metode jangka panjang masih minim kesertaannya," ujarnya.

Selain minimnya penggunaan jangka panjang oelh peserta KB juga rendahnya partisifasi kaum laki-laki dalam ber-KB, hal itu amat diperlukan langkah peningkatan penyuluhan KIE sehingga kualitas program dan kesehatan reproduksi dapat meningkat.

"Pelaksanaan KB di wilayah Galcitas 2013 di dua wilayah kabupaten itu pelayanan peserta KB  sebanyak 82 akseptor terdapat peserta impalnt 27, pil 21 dan suntik sebanyak 34," jelasnya.

Melalui peningkatan KIE program KB diharapkan dapat meningkatkan kualitas program dengan penggunaan kontrasepsi jangka panjang dan non hormonal, harapnya.(ve)

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013