Lubuklinggau (ANTARA Bengkulu) - Akses jalan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I, Kota Lubuklinggau, Provinsi Sumatera Selatan, yang melewati Bandara Silampari Musi Rawas saat ini belum ditutup sehingga bisa membahayakan penerbangan di daerah itu.

"Akses jalan Kecamatan Lubuklinggau Selatan I dengan Kecamatan Lubuklinggau Timur II masih belum ditutup sehingga kalau ada pesawat yang mendarat bisa membahayakan penerbangan dan warga yang melintas," kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kemenhub yang juga Pejabat Tekhnis Pengembangan Bandara Silampari, Makmur Sitorus, Jumat.

Keberadaan jalan yang membelah bandara di daerah itu kata dia, sudah sejak lama dan sebelumnya berada di ujung landasan sebelum panjang landasan pacu ditambah dari 1.350 meter yang saat ini sudah mencapai 2.200 meter, pada hal jauh hari sebelum pelaksanaan pengembangannya pengalihan jalan itu sudah diwancanakan namun sampai sekarang belum terealisasi.

Selain masih adanya akses jalan daerah yang melewati bandara tambah dia, adanya sejumlah menara seluler yang berada di dekat bandara juga dapat membahayakan pesawat ditambah masih banyaknya pohon karet milik warga disekitar daerah itu dan masih belum selesainya pembangunan bahu penahan landasan kiri dan kanan masing-masing 75 meter sepanjang 2.300 meter.

Untuk pembebasan lahan kebun karet warga minimal 300 meter dari kawasan bandara, maupun pembebasan lahan untuk pengalihan jalan serta pemindahan tower seluler dirinya mengaku itu bukan tanggungjawab pihak Kemenhub dan sepenuhnya diserahkan ke Pemkab Musi Rawas dan Pemkot Lubuklinggau.

Sejauh ini pengembangan Bandara Silampari yang dilaksanakan terhitung sejak 2007-2012 lalu kata dia, sudah menelan dana APBN mencapai Rp150 miliar ditambah dana APBD Kabupaten Musi Rawas maupun Pemprov Sumsel dengan jumlah berkisar Rp20 miliar seharusnya sudah dapat difungsikan untuk melayani jasa penerbangan di daerah itu.

"Banyak faktor yang membuat operasional Bandara Silampari belum bisa dilakukan untuk melayani jasa penerbangan dari Lubuklinggau ke daerah lainnya diantaranya status bandara ini masih dibawah naungan Pemkab Musi Rawas belum diserahkan ke Kemenhub, kemudian masih ada tower seluler dan kebun karet warga di dekat bandara serta masih kurangnya SDM pengelola bandara. Jika kekurangan ini belum bisa ditutupi kemungkinan operasional bandara baru bisa dilaksanakan dua tau tiga tahun ke depan," katanya.

Sebelumnya Kepala Dinas Perhubungan Musi Rawas, Ari Narsa JS, menyebutkan pengerjaan perpanjangan landasan pacu Bandara Silampari akan rampung sebelum 2012 dan pada akhir tahun sudah dapat dilabuhi pesawat jenis boeing 737-200, namun kenyataan dilapangan operasional bandara tersebut sudah terhenti sejak lima bulan lalu dan sampai sekarang belum beroperasi kembali.

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013