Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyatakan gerakan cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang sedangkan digalakkan pemerintah daerah setempat bisa mencegah kemungkinan terjadinya kasus stunting di wilayah itu.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir saat dihubungi di Rejang Lebong, Senin, mengatakan penanganan kasus stunting atau gagal tumbuh sehingga menyebabkan anak menjadi kerdil tersebut selain diakibatkan kurangnya asupan makanan bergizi juga akibat masyarakat belum menerapkan perilaku hidup bersih yakni mencuci tangan dengan sabun.

"Gerakan CTPS ini merupakan salah satu pencegahan yang bisa kita lakukan selain pemberian asupan yang bergizi," kata dia.

Dia menambahkan, gerakan CTPS yang dilakukan masyarakat ini merupakan langkah yang mudah untuk dilakukan dan memberikan dampak positif, di mana bisa menghindarkan seseorang dari terjangkitnya berbagai penyakit termasuk COVID-19 juga menurunkan risiko kematian balita dan anak-anak.

Penanganan kasus stunting yang dilaksanakan Dinkes Rejang Lebong sendiri kata dia, selain dilaksanakan langsung oleh dinas juga melalui 21 Puskesmas tersebar dalam 15 kecamatan, dengan didukung penuh oleh Pemkab Rejang Lebong melalui penyiapan anggaran maupun kegiatan sosialisasi melalui tim penggerak PPK dan lainnya.

Sementara itu di tempat terpisah, Nasir Mauludin Kepala Puskesmas Bangun Jaya, Kecamatan Bermani Ulu Raya mengatakan, penanganan kasus stunting di wilayah kerjanya dilakukan melalui program kegiatan posyandu yang dilaksanakan setiap bulannya di masing-masing desa.

"Sebelumnya pada Maret sampai Juni kegiatan posyandu di sini dihentikan karena adanya pandemi COVID-19, dan mulai Juli kemarin sudah dilaksanakan kembali dengan memenuhi protokol kesehatan. Dalam kegiatan posyandu ini selain diberikan pelayanan kesehatan ibu dan anak juga pemberian makanan tambahan untuk balita dan ibu hamil," jelas dia.

Dijelaskan dia, adanya pandemi COVID-19 yang melanda Tanah Air sejak Maret lalu diyakininya akan menyebabkan timbulnya berbagai permasalahan sosial baru salah diantaranya adalah kasus stunting, akibat daya beli masyarakat yang rendah sehingga mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan asupan gizi bagi keluarganya masing-masing.

"Alhamdulillah sejauh ini belum ditemukan kasus stunting di wilayah kerja Puskesmas Bangun Jaya, kita akan terus menyosialisasikan pencegahan dalam berbagai kegiatan puskesmas maupun kegiatan di posyandu," kata Nasir.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020