"Kami (Dinas Kesehatan) melalui puskesmas bekerja sama dengan pihak sekolah melakukan pemeriksaan Hb anak remaja putri secara berkala," kata Kepala Dinkes Kota Bengkulu Joni Haryadi Thabrani di Bengkulu, Jumat.
Baca juga: Pemkot komitmen wujudkan Bengkulu nol kasus stunting
Baca juga: Pemkot komitmen wujudkan Bengkulu nol kasus stunting
Ia menyebutkan jika perempuan memiliki HB rendah maka berpotensi dapat melahirkan bayi stunting, sehingga pemeriksaan Hb difokuskan untuk remaja putri tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Bengkulu.
Jika dalam pemeriksaan tersebut ditemukan remaja putri yang memiliki HB rendah, maka pihaknya akan memberikan obat penambah darah setiap hari yang penting bagi remaja putri untuk mencegah anemia, menjaga kemampuan berpikir, dan membantu kehamilan yang sehat serta mencegah stunting pada bayi.
Sementara itu Pemkot Bengkulu terus berkomitmen untuk mewujudkan wilayah tersebut nol kasus stunting dengan terus menjalankan sejumlah program sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021.
Baca juga: DP3AP2KB Kota Bengkulu bagikan BKB kit guna tekan stunting
Baca juga: DP3AP2KB Kota Bengkulu bagikan BKB kit guna tekan stunting
"Kami meminta setiap kecamatan di Kota Bengkulu untuk terus berkomitmen dalam menjaga nol kasus stunting. Ini adalah tanggung jawab kita bersama," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Bengkulu Dewi Dharma.
Ia menyebutkan sejumlah program yang dijalankan untuk menekan kasus stunting di Kota Bengkulu, salah satunya meningkatkan kualitas hidup keluarga, pola asuh anak, serta pelayanan kesehatan dan sanitasi.
Kemudian, DP3AP2KB Kota Bengkulu juga terus melakukan pendampingan langsung kepada ibu hamil yang dilakukan oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan penyuluh KB, guna membantu memastikan ibu hamil mendapatkan perawatan yang sesuai selama masa kehamilan mereka.
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong tingkatkan gerakan pencegahan stunting
Baca juga: Pemkab Rejang Lebong tingkatkan gerakan pencegahan stunting
"Para petugas TPK mencatat perkembangan kehamilan, kesehatan ibu, dan memberikan informasi serta dukungan yang diperlukan. Kemudian dilakukan pemeriksaan oleh bidan dan kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut ke tingkat puskesmas atau rumah sakit oleh dokter spesialis anak. Seperti kita ketahui, ujung tombak pencegahan stunting ialah TPK yang terdiri dari Kader PKK, Kader KB, dan tenaga kesehatan," jelas Dewi.
Selain itu Pemkot Bengkulu terus menggalakkan gerakan aksi bergizi di seluruh sekolah SD dan SMP guna meningkatkan kesehatan anak-anak di wilayah tersebut.