Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Wakil Ketua DPRD Provinsi Bengkulu Ahmad Zarkasi mempertanyakan capaian swasembada beras yang dilontarkan Gubernur Junaidi Hamsyah saat penyampaian laporan keterangan pertanggungjawaban kinerja Tahun Anggaran 2012.

"Fenonema yang terjadi justru alih fungsi lahan pertanian menjadi kebun sangat tinggi, jadi logikanya bagaimana bisa swasembada beras," katanya di Bengkulu, Selasa.

Dalam laporan keterangan pertanggungjawaban Tahun Anggaran 2012 yang disampaikan melalui rapat paripurna DPRD setempat, Gubernur Hamsyah menyebut bahwa sejak 2006 hingga 2012, Bengkulu swasembada beras.

Produksi padi pada 2012 meningkat menjadi 581.907 ton dari sebelumnya sebanyak 502.550 ton pada 2011.

"Perlu kajian lapangan, apakah laporan ini sesuai dengan kondisi di lapangan," katanya.

Menurut Zarkasi, maraknya alih fungsi areal tanaman pangan menjadi permukiman dan mengganti tanaman perkebunan menjadi tantangan dalam keberlanjutan pangan di Bengkulu.

Upaya mempertahankan lahan tanaman pangan, kata dia, perlu ditingkatkan pemerintah dengan berbagai program yang lebih strategis dan dapat diterima petani.

"Laporan keterangan pertanggungjawaban Gubernur itu akan dibahas lebih rinci di tingkat komisi," katanya.

Dalam laporan Gubernur yang disampaikan pada Senin (25/3) itu juga disebutkan komoditas pangan lainnya yang mengalami peningkatan produksi antara lain jagung dan ubi jalar.

Produksi jagung dilaporkan meningkat dari 87.363 ton pada 2011 menjadi 103.771 ton pada 2012 atau naik 18,78 persen.

Produksi ubi jalar meningkat dari 26.447 ton pada 2011 menjadi 37.272 ton pada 2012, atau meningkat 40,93 persen.

Data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), penyusutan lahan sawah di Bengkulu mencapai 15.699 hektare dalam kurun 2004 hingga 2011.

Pada 2004, luas lahan sawah 116.869 hektare, pada 2005 berkurang 231 hektare atau menjadi 114.478 hektare.

Pada 2006, luas lahan bertambah 1.625 hektare, kemudian pada 2007 kembali berkurang menjadi 103.28 hektare dan pada 2011 luas persawahan 101.170 hektare.

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013