Tiga desa di Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu saat ini menjadi percontohan program penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) di wilayah itu.
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan saat ini penyiapan sarana cuci tangan pakai sabun di masing-masing rumah masyarakat setempat persentase penerapannya sudah mencapai 47 persen dari 70.000 lebih jumlah kepala keluarga (KK) tersebar dalam 15 kecamatan.
"Saat ini sudah ada tiga desa yang menjadi percontohan CTPS, yang warga desanya sudah 100 persen menyiapkan sarana cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir ada tiga desa yakni Desa Pal VIII dan Pal 100 di Kecamatan Bermani Ulu Raya, serta di Desa Air Mundu, Kecamatan Bermani Ulu yang dibiayai menggunakan dana desa," kata dia.
Bahkan untuk Desa Air Mundu tambah dia, masyarakatnya membuat sarana cuci tangan dengan menggunakan ruas bambu yang dimodifikasi sehingga bisa menjadi tabung penampung air menggantikan galon air.
Untuk itu pihaknya kata dia, akan terus mendorong masyarakat Rejang Lebong supaya menyiapkan CPTS di depan rumah masing-masing dengan target hingga akhir tahun nanti sudah mencapai 70 persen.
Guna memenuhi target ini pihaknya telah meminta 156 desa dan kelurahan di Rejang Lebong supaya menyiapkan sarana CPTS baik menggunakan dana desa maupun dilakukan secara swadaya masyarakat maupun bantuan dari donatur.
Program CTPS itu sendiri kata dia, merupakan bagian dari lima pilar sanitasi dalam pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM yang meliputi stop buang air besar sembarangan (BABS), perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga (Pam-RT), pengamanan sampah rumah tangga (PSRT) dan pengamanan limbah cair rumah tangga (PLRT).
"Jadi perilaku cuci tangan pakai sabun ini bukan hanya untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan lingkungan tetapi juga telah menjadi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, selain menggunakan masker maupun menjaga jarak," urainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan saat ini penyiapan sarana cuci tangan pakai sabun di masing-masing rumah masyarakat setempat persentase penerapannya sudah mencapai 47 persen dari 70.000 lebih jumlah kepala keluarga (KK) tersebar dalam 15 kecamatan.
"Saat ini sudah ada tiga desa yang menjadi percontohan CTPS, yang warga desanya sudah 100 persen menyiapkan sarana cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir ada tiga desa yakni Desa Pal VIII dan Pal 100 di Kecamatan Bermani Ulu Raya, serta di Desa Air Mundu, Kecamatan Bermani Ulu yang dibiayai menggunakan dana desa," kata dia.
Bahkan untuk Desa Air Mundu tambah dia, masyarakatnya membuat sarana cuci tangan dengan menggunakan ruas bambu yang dimodifikasi sehingga bisa menjadi tabung penampung air menggantikan galon air.
Untuk itu pihaknya kata dia, akan terus mendorong masyarakat Rejang Lebong supaya menyiapkan CPTS di depan rumah masing-masing dengan target hingga akhir tahun nanti sudah mencapai 70 persen.
Guna memenuhi target ini pihaknya telah meminta 156 desa dan kelurahan di Rejang Lebong supaya menyiapkan sarana CPTS baik menggunakan dana desa maupun dilakukan secara swadaya masyarakat maupun bantuan dari donatur.
Program CTPS itu sendiri kata dia, merupakan bagian dari lima pilar sanitasi dalam pelaksanaan program sanitasi total berbasis masyarakat atau STBM yang meliputi stop buang air besar sembarangan (BABS), perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS), pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga (Pam-RT), pengamanan sampah rumah tangga (PSRT) dan pengamanan limbah cair rumah tangga (PLRT).
"Jadi perilaku cuci tangan pakai sabun ini bukan hanya untuk mencegah penyebaran penyakit yang disebabkan lingkungan tetapi juga telah menjadi protokol kesehatan pencegahan COVID-19, selain menggunakan masker maupun menjaga jarak," urainya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020