Seorang kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Lhokseumawe meninggal dunia dalam kondisi positif terinfeksi COVID-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Cut Mutia Kota Lhokseumawe.
Kepala Bagian Humas RSU Cut Mutia Kota Lhokseumawe, Jalaluddin, di Lhokseumawe, Senin, membenarkan informasi tersebut.
Kepala sekolah itu berinisial N, 55 tahun, meninggal dalam perawatan medis pada Minggu (13/9).
"Iya benar, N meninggal dunia Minggu (13/9) pagi di RSU Cut Meutia, setelah dirawat tim medis selama dua hari di ruang isolasi," kata dia.
Jalaluddin menjelaskan N merupakan seorang perempuan yang menjabat sebagai kepada sekolah di Kota Lhokseumawe. Ia dinyatakan positif terinfeksi virus yang menyerang paru-paru itu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usapnya.
"N masuk ke RSU Cut Meutia pada tanggal 11 September dengan keluhan sesak napas dan demam. Pasien meninggal saat masih dalam penanganan tim medis," ujarnya.
Ia menjelaskan jenazah pasien sudah diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Lhokseumawe untuk selanjutnya akan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Untuk riwayat perjalanan, N tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota," kata Jalaluddin.
Ia juga menyebutkan paramedis RSU Cut Mutia masih merawat tujuh pasien yang positif terpapar COVID-19.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
"Pasien COVID-19 di Aceh semakin meningkat, oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran COVID-19 dapat dihentikan," kata Jalaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Bagian Humas RSU Cut Mutia Kota Lhokseumawe, Jalaluddin, di Lhokseumawe, Senin, membenarkan informasi tersebut.
Kepala sekolah itu berinisial N, 55 tahun, meninggal dalam perawatan medis pada Minggu (13/9).
"Iya benar, N meninggal dunia Minggu (13/9) pagi di RSU Cut Meutia, setelah dirawat tim medis selama dua hari di ruang isolasi," kata dia.
Jalaluddin menjelaskan N merupakan seorang perempuan yang menjabat sebagai kepada sekolah di Kota Lhokseumawe. Ia dinyatakan positif terinfeksi virus yang menyerang paru-paru itu berdasarkan hasil pemeriksaan sampel usapnya.
"N masuk ke RSU Cut Meutia pada tanggal 11 September dengan keluhan sesak napas dan demam. Pasien meninggal saat masih dalam penanganan tim medis," ujarnya.
Ia menjelaskan jenazah pasien sudah diserahkan ke Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Lhokseumawe untuk selanjutnya akan dimakamkan sesuai dengan protokol kesehatan.
"Untuk riwayat perjalanan, N tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar kota," kata Jalaluddin.
Ia juga menyebutkan paramedis RSU Cut Mutia masih merawat tujuh pasien yang positif terpapar COVID-19.
Ia juga mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya pencegahan penyebaran virus.
"Pasien COVID-19 di Aceh semakin meningkat, oleh karena itu kami mengimbau kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan agar penyebaran COVID-19 dapat dihentikan," kata Jalaluddin.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020