Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan jumlah warga daerah itu yang terjangkit demam berdarah dengue (DBD) saat ini mencapai 115 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong, Syamsir melalui Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Hamka di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah warga yang terjangkit DBD tersebut tersebar dalam 15 kecamatan terhitung Januari sampai akhir September lalu.

"Jumlah warga Rejang Lebong yang terjangkit DBD ini diketahui dari laporan 21 puskesmas yang ada di 15 kecamatan di Rejang Lebong terhitung dari Januari sampai akhir September kemarin," kata dia.

Adapun rincian kasus DBD yang menyerang warga setempat antara lain pada Januari sebanyak enam kasus, Februari 10 kasus, Maret 15 kasus, April sembilan kasus dan Mei sebanyak 26 kasus. Juni sebanyak 16 kasus, Juli 13 kasus, dan September lima kasus.
Dia menambahkan, jumlah penyebaran kasus DBD yang terjadi di wilayah itu saat pandemi COVID-19 ini cukup tinggi, dan telah melebih kasus DBD di Rejang Lebong sepanjang 2019 lalu sebanyak 109 kasus, kendati demikian belum ada korban jiwa yang jatuh.

Meningkatnya penyebaran DBD itu sendiri kata dia, dipengaruhi musim hujan sehingga kemungkinan berkembangbiaknya nyamuk aedes aegypti cukup besar karena banyaknya genangan air.

Dia mengimbau, masyarakat Rejang Lebong untuk melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan melakukan pembersihan lingkungan melalui program gotong royong.
Masyarakat Rejang Lebong juga diminta melakukan gerakan 3M plus, yakni menguras bak air, menutup tempat air, dan mengubur barang bekas, serta menaburkan bubuk abate di sumber air.***3***

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020