Bupati Rejang Lebong Provinsi Bengkulu Ahmad Hijazi meminta warga di daerah itu untuk mempedomani lima pilar sanitasi total berbasis masyarakat (STBM) guna mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan dan COVID-19.

Bupati Ahmad Hijazi saat menyosialisasikan Peraturan Bupati (Perbup) No.25/2020 tentang pengembangan STBM di era new normal pandemi COVID-19 yang diselenggarakan Puskesmas Tunas Harapan di Kantor Camat Curup Utara, Jumat, menyebutkan lima pilar STBM ini jika diterapkan secara tidak langsung akan meningkatkan kesehatan masyarakat.

"Masyarakat Rejang Lebong harus terbiasa hidup sehat dengan mempedomani lima pilar STBM dan protokol kesehatan di tengah pandemi COVID-19," kata dia.

Dijelaskan dia, lima pilar STBM yang harus diterapkan ini antara lain stop buang air besar sembarangan (BABS) dan perilaku cuci tangan pakai sabun (CTPS). Kemudian pengelolaan makanan dan minuman rumah tangga (Pam-RT), pengamanan sampah rumah tangga (PSRT) dan pengamanan limbah cair rumah tangga (PLRT).

Dia meminta seluruh camat, lurah dan kepala desa di Rejang Lebong supaya bisa menyosialisasikan Perbup No.25/2020 tersebut agar bisa diterapkan masyarakat dalam rangka mencegah penyebaran penyakit berbasis lingkungan dan COVID-19.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syamsir menyebutkan sejumlah penyakit berbasis lingkungan yang terjadi dalam masyarakat setempat saat ini mengalami penurunan setelah penerapan protokol kesehatan dan penerapan lima pilar STBM.

"Itu belum maksimal saja sudah menurunkan penyakit berbasis lingkungan yang ada di masyarakat seperti diare, ISPA, hepatitis A dan lainnya, termasuk juga COVID-19 dapat dicegah dan memutus mata rantainya, disamping menerapkan protokol kesehatan dengan memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak," kata Syamsir.

Sedangkan, Panitia penyelenggara pertemuan lintas sektor sosialisasi STBM Puskesmas Tunas Harapan, Eni Yunita mengatakan, peran Puskesmas dalam program itu ialah dengan melakukan sosialisasi dan advokasi di setiap desa dan kelurahan di wilayah itu dengan melibatkan masyarakat secara langsung.

Puskesmas Tunas Harapan sendiri kata dia, tercatat sebagai Puskesmas pertama di Rejang Lebong yang sudah melakukan kegiatan pemicuan STBM sejak sejak Februari 2020.

Pemicuan STBM ini kata dia, adalah bentuk kegiatan simulasi yang bertujuan untuk mendorong perubahan perilaku hiegienis dan saniter individu atau masyarakat atas kesadaran sendiri dengan pola pikir, perilaku dan kebiasaannya.

Pendekatan partisipatif ini mengajak masyarakat untuk menganalisa kondisi sanitasi mereka sehingga dapat berpikir dan meninggalkan kebiasaan lama yang tidak sesuai dengan lima pilar STBM.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020