Bengkulu (Antara Bengkulu) - Sampah pascakerusuhan di jalan lintas Sumatera wilayah Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas, Sumsel seperti pembakaran ban bekas, plastik minuman dan lainnya sejak Rabu (1/5) dibersihkan masyarakat setempat.

Meskipun arus lalu lintas di jalan lintas Sumatera (Jalinsum) daerah itu kembali lancar, namun masih terganggu oleh sampah dan potongan kayu berserakan di jalan tersebut, kata salah seorang tokoh masyarakat Rupit M Suud, Kamis.

"Kami merasa lega setelah Gubernur Sumatera Selatan Alex Nurdin beserta jajarannya mengabulkan tuntutan masyarakat daerah itu, Selasa (30/4) sore," katanya.

Tuntutan masyarakat Rupit yang dikabulkan itu antara lain akan menghukum pelaku penembakan empat warga yang tewas akibat kerusuhan dan merelisasikan pemekaran Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) pada 2013.

Ia mengatakan, pembukaan blokir jalinsum oleh ribuan orang dari puluhan desa di wilayah itu dilakukan setelah gubernur, Pangdam, Kapolda dan petugas Mabes Polri berama tokoh masyarakat akan meralisasikan tuntutan masyarakat setempat.

Pemblokiran jalinsum sekitar 24 jam sejak Selasa (29/4) malam itu, akibat tewasnya empat warga dan puluhan luka-luka akibat diterjang peluru tajam saat polisi hendak membubarkan aksi demo.

Situasi mencekam itu kembali pulih setelah Gubernur Sumsel Alex Nurdin, Pangdan II Sriwijaya Pangdam II Sriwijaya Mayjen TNI Nugroho Widyotomo dan Kapolda Sumsel Irjen Pol Saud Usman Nasution turun ke Kecamatan Muara Rupit.

Mudah-mudahan saja tuntutan masyarakat Rupit itu terealisasi dengan baik, sehingga kenyamanan dan keamanan di jalan lintas tersebut bisa terjamin, ujarnya.

Kapolres Musi Rawas AKBP Barli Ramadi ketika dihubungi mengatakan, kondisi jalinsum wilayah itu sudah kondusif dan transportasi lancar, namun demikian tetap saja diantisipasi masalah keamanan pengguna jalan tersebut.

Pewarta: Oleh Zulkifli Lubis

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013