Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bengkulu menargetkan partisipasi pemilih dalam Pilkada 9 Desember 2020 di daerah itu sebesar 80 persen atau di atas target nasional yang ditetapkan sebesar 77,5 persen.
Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra di Bengkulu, Sabtu, mengatakan pihaknya menggunakan dua strategi untuk bisa mencapai atau merealisasikan target tersebut.
Pertama, melakukan sosialisasi menggunakan media daring yang dimiliki KPU sendiri dan melakukan sosialisasi melalui media massa cetak, elektronik maupun media massa berbasis daring.
Kedua, melakukan sosialisasi dengan cara konvensional yakni menggelar pertemuan tatap muka ke kelompok masyarakat, namun menurutnya cara ini dilakukan hanya ke daerah yang akses informasinya terbatas atau blank spot area saja.
"Memang di daerah-daerah tertentu yang sarana teknologi informasi dan komunikasinya masih terbatas tetap harus dilakukan tatap muka, tapi sosialisasi melalui media harus dilakukan apalagi sekarang masa pandemi COVID-19," kata Irwan.
Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah mengaku optimis pihaknya bisa mencapai target partisipasi pemilih sebesar 80 persen kendati pilkada dilaksanakan ditengah pandemi COVID-19.
Keyakinan tersebut didasari atas keberhasilan KPU Provinsi Bengkulu melebihi target partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu, dimana partisipasi pemilih di Bengkulu saat itu mencapai 84 persen dan menjadi lima besar provinsi dengan partisipasi pemilih tertinggi di Indonesia.
"Kami sudah targetkan angka partisipasi pemilih Pilkada 2020 di Bengkulu sebesar 80 persen dan kami optimis target ini dapat direalisasikan karena mengacu pada hasil Pemilu Legislatif dan Pilpres yang partisipasinya melebihi 80 persen," jelasnya.
Darlinsyah menambahkan, pihaknya juga mengajak tim pemenangan dari masing-masing peserta pilkada untuk menyosialisasikan pelaksanaan pilkada ke masyarakat agar mendatangi TPS pada 9 Desember mendatang untuk menggunakan hak pilihnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Ketua KPU Provinsi Bengkulu Irwan Saputra di Bengkulu, Sabtu, mengatakan pihaknya menggunakan dua strategi untuk bisa mencapai atau merealisasikan target tersebut.
Pertama, melakukan sosialisasi menggunakan media daring yang dimiliki KPU sendiri dan melakukan sosialisasi melalui media massa cetak, elektronik maupun media massa berbasis daring.
Kedua, melakukan sosialisasi dengan cara konvensional yakni menggelar pertemuan tatap muka ke kelompok masyarakat, namun menurutnya cara ini dilakukan hanya ke daerah yang akses informasinya terbatas atau blank spot area saja.
"Memang di daerah-daerah tertentu yang sarana teknologi informasi dan komunikasinya masih terbatas tetap harus dilakukan tatap muka, tapi sosialisasi melalui media harus dilakukan apalagi sekarang masa pandemi COVID-19," kata Irwan.
Sementara itu, Komisioner KPU Provinsi Bengkulu Darlinsyah mengaku optimis pihaknya bisa mencapai target partisipasi pemilih sebesar 80 persen kendati pilkada dilaksanakan ditengah pandemi COVID-19.
Keyakinan tersebut didasari atas keberhasilan KPU Provinsi Bengkulu melebihi target partisipasi pemilih pada Pileg dan Pilpres 2019 lalu, dimana partisipasi pemilih di Bengkulu saat itu mencapai 84 persen dan menjadi lima besar provinsi dengan partisipasi pemilih tertinggi di Indonesia.
"Kami sudah targetkan angka partisipasi pemilih Pilkada 2020 di Bengkulu sebesar 80 persen dan kami optimis target ini dapat direalisasikan karena mengacu pada hasil Pemilu Legislatif dan Pilpres yang partisipasinya melebihi 80 persen," jelasnya.
Darlinsyah menambahkan, pihaknya juga mengajak tim pemenangan dari masing-masing peserta pilkada untuk menyosialisasikan pelaksanaan pilkada ke masyarakat agar mendatangi TPS pada 9 Desember mendatang untuk menggunakan hak pilihnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020