Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu akan mempercepat proses lelang kegiatan rehabilitasi dan pencegahan bencana alam yang dibiayai dana rekonstruksi dari Pemerintah Pusat.
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto, saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan daerah itu tahun ini menerima dana bantuan hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp7,6 miliar yang diperuntukkan bagi kegiatan rehabilitasi dan pencegahan bencana alam.
"Anggarannya baru direalisasikan 2021 mendatang, tetapi kita akan melakukan percepatan proses pelelangannya supaya awal tahun nanti sudah bisa berjalan sehingga penyelesaiannya lebih cepat," kata dia.
Dijelaskan dia, anggaran yang diterima daerah itu lebih kecil dari usulan mereka semula sebesar Rp8 miliar, kendati demikian mereka bersyukur bisa dikabulkan pemerintah pusat mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah setempat.
Dana rekonstruksi itu sendiri kata dia, akan digunakan membiayai pembangunan sejumlah proyek fisik diantaranya pembangunan sejumlah pelapis tebing, serta perbaikan jembatan yang terdampak banjir pada 2019 lalu.
Dia berharap, pembangunan pelapis tebing dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tahun sebelumnya ini bisa mengurangi risiko bencana serta terbukanya kembali akses transportasi masyarakat yang terputus sempat terputus akibat banjir khususnya di beberapa kecamatan di wilayah Lembak.
Sementara itu, memasuki musim hujan dan adanya fenomena La Nina yang terjadi di Tanah Air kata dia, juga berimbas terhadap wilayah Kabupaten Rejang Lebong yang selama ini rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung.
"Masyarakat Rejang Lebong kita imbau agar selalu waspada dan jika hujan turun terus menerus dalam waktu yang lama agar segera mengungsi ke tempat yang aman, sehingga bisa tidak menjadi korban," kata Budianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
Kepala Pelaksana BPBD Rejang Lebong M Budianto, saat dihubungi di Rejang Lebong, Minggu, mengatakan daerah itu tahun ini menerima dana bantuan hibah dari pemerintah pusat sebesar Rp7,6 miliar yang diperuntukkan bagi kegiatan rehabilitasi dan pencegahan bencana alam.
"Anggarannya baru direalisasikan 2021 mendatang, tetapi kita akan melakukan percepatan proses pelelangannya supaya awal tahun nanti sudah bisa berjalan sehingga penyelesaiannya lebih cepat," kata dia.
Dijelaskan dia, anggaran yang diterima daerah itu lebih kecil dari usulan mereka semula sebesar Rp8 miliar, kendati demikian mereka bersyukur bisa dikabulkan pemerintah pusat mengingat keterbatasan anggaran yang dimiliki daerah setempat.
Dana rekonstruksi itu sendiri kata dia, akan digunakan membiayai pembangunan sejumlah proyek fisik diantaranya pembangunan sejumlah pelapis tebing, serta perbaikan jembatan yang terdampak banjir pada 2019 lalu.
Dia berharap, pembangunan pelapis tebing dan jembatan yang mengalami kerusakan akibat bencana alam tahun sebelumnya ini bisa mengurangi risiko bencana serta terbukanya kembali akses transportasi masyarakat yang terputus sempat terputus akibat banjir khususnya di beberapa kecamatan di wilayah Lembak.
Sementara itu, memasuki musim hujan dan adanya fenomena La Nina yang terjadi di Tanah Air kata dia, juga berimbas terhadap wilayah Kabupaten Rejang Lebong yang selama ini rawan bencana alam seperti banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung.
"Masyarakat Rejang Lebong kita imbau agar selalu waspada dan jika hujan turun terus menerus dalam waktu yang lama agar segera mengungsi ke tempat yang aman, sehingga bisa tidak menjadi korban," kata Budianto.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020