Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, mengatakan bahwa sebagian dana desa tahun 2021 di daerah ini diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi yang sempat mengalami penurunan akibat dampak dari pandemi COVID-19.
“Dana desa tahun 2021 diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Gianto dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat seperti salah satunya pembangunan jalan usaha tani termasuk program jaring pengaman sosial berupa bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
Ia mengatakan, tahun 2021 desa di daerah ini diberikan kesempatan untuk mengalokasikan sebagian dana desa dalam APBDes untuk BLT-DD untuk masyarakat terdampak COVID-19.
“Kemungkinan masih ada warga setempat yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama masa pandemi COVID-19. Untuk itu warga bisa mendapatkan BLT-DD,” ujarnya.
Selain itu, katanya, dana desa juga bisa digunakan untuk melakukan tatanan kehidupan baru seperti menyediakan sarana dan prasarana untuk pencegahan penyebaran virus corona jenis baru di daerah ini.
“Silahkan desa itu mengalokasikan dana desa untuk menuju tatanan hidup baru seperti penyediaan tempat cuci tangan dan sabun, pembelian cairan disinfektan untuk disemprotkan di fasilitas umum di desa,” ujarnya pula.
Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2021 mencapai Rp123,16 miliar meningkat sekitar Rp285,68 juta dibandingkan 2020. Dana Desa meningkat karena salah satunya adanya penambahan dana untuk alokasi kinerja untuk sebanyak 15 desa.
Sebanyak 148 desa di daerah ini pada 2021 mendapatkan Dana Desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp123,16 miliar meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp122,88 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020
“Dana desa tahun 2021 diprioritaskan untuk pemulihan ekonomi yang terkait dengan pembangunan infrastruktur yang memberikan dampak pertumbuhan ekonomi,” kata Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Mukomuko Gianto dalam keterangannya di Mukomuko, Sabtu.
Ia menjelaskan, pembangunan infrastruktur yang bertujuan untuk pemulihan ekonomi masyarakat seperti salah satunya pembangunan jalan usaha tani termasuk program jaring pengaman sosial berupa bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD).
Ia mengatakan, tahun 2021 desa di daerah ini diberikan kesempatan untuk mengalokasikan sebagian dana desa dalam APBDes untuk BLT-DD untuk masyarakat terdampak COVID-19.
“Kemungkinan masih ada warga setempat yang kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya selama masa pandemi COVID-19. Untuk itu warga bisa mendapatkan BLT-DD,” ujarnya.
Selain itu, katanya, dana desa juga bisa digunakan untuk melakukan tatanan kehidupan baru seperti menyediakan sarana dan prasarana untuk pencegahan penyebaran virus corona jenis baru di daerah ini.
“Silahkan desa itu mengalokasikan dana desa untuk menuju tatanan hidup baru seperti penyediaan tempat cuci tangan dan sabun, pembelian cairan disinfektan untuk disemprotkan di fasilitas umum di desa,” ujarnya pula.
Dana Desa untuk 148 desa di daerah ini pada 2021 mencapai Rp123,16 miliar meningkat sekitar Rp285,68 juta dibandingkan 2020. Dana Desa meningkat karena salah satunya adanya penambahan dana untuk alokasi kinerja untuk sebanyak 15 desa.
Sebanyak 148 desa di daerah ini pada 2021 mendapatkan Dana Desa yang bersumber dari APBN sebesar Rp123,16 miliar meningkat dibandingkan tahun 2020 yang sebesar Rp122,88 miliar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020