Pekanbaru (ANTARA Bengkulu) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Pekanbaru menyatakan titik panas atau 'hotspot' yang diindikasi juga sebagai titik kebakaran lahan tengah menyebar ke sejumlah wilayah Sumatra.
"Tidak hanya Riau, beberapa wilayah provinsi lainnya yang ada di Sumatra juga banyak terdapat titik panas," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Minggu.
Dia menguraikan, dari hasil deteksi satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA)-18 yang dioperasikan Singapura, sejak Sabtu (11/2) sore di Sumatra terdapat sedikitnya 27 titik panas.
Puluhan titik panas itu, kata dia, masing-masing terdeteksi di Provinsi Aceh ada sebanyak tiga titik, Sumatra Utara (empat) dan Sumatra Barat ada sebanyak tiga titik.
"Selebihnya, untuk di Provinsi Riau sendiri itu ada sebanyak 17 titik yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota," katanya.
Untuk Kabupaten Rokan Hilir, kata Warih, ada sebanyak lima titik, Bengkalis (sepuluh) serta Pelalawan dan Kota Dumai masing-masingnya terdapat satu titik panas.
Kemunculan titik panas untuk wilayah-wilayah di Sumatra menurut Warih, sangat besar kemungkinan bertambah mengingat kondisi cuaca sejak beberapa pekan terakhir yang cenderung minim hujan.
Sementara dari hasil pantauan citra satelit awan, analisa "streamline" dan kondisi fisis serta dinamis udara, demikian Warih, pada umumnya cuaca untuk wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan, begitu juga pada wilayah perairan.
"Namun peluang hujan masih tetap ada dengan intensitas antara ringan hingga sedang. Kecenderungan hujan, mengarah ke sejumlah wilayah Riau bagian barat, selatan dan pesisir timur yang berbatasan dengan Selat Malaka," ujarnya.
Potensi hujan ringan-sedang itu, kata Warih, peluang terbesar turunya yakni pada siang hingga malam hari dan dini hari.
Selanjutnya untuk pergerakan angin, kata dia, umumnya bertiup dari arah barat laut sampai dengan timur laut dengan kecepatan berkisar lima sampai 25 kilometer per jam. (T.KR-FZR/M009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Tidak hanya Riau, beberapa wilayah provinsi lainnya yang ada di Sumatra juga banyak terdapat titik panas," kata analis BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Warih Budi Lestari di Pekanbaru, Minggu.
Dia menguraikan, dari hasil deteksi satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA)-18 yang dioperasikan Singapura, sejak Sabtu (11/2) sore di Sumatra terdapat sedikitnya 27 titik panas.
Puluhan titik panas itu, kata dia, masing-masing terdeteksi di Provinsi Aceh ada sebanyak tiga titik, Sumatra Utara (empat) dan Sumatra Barat ada sebanyak tiga titik.
"Selebihnya, untuk di Provinsi Riau sendiri itu ada sebanyak 17 titik yang tersebar di berbagai wilayah kabupaten/kota," katanya.
Untuk Kabupaten Rokan Hilir, kata Warih, ada sebanyak lima titik, Bengkalis (sepuluh) serta Pelalawan dan Kota Dumai masing-masingnya terdapat satu titik panas.
Kemunculan titik panas untuk wilayah-wilayah di Sumatra menurut Warih, sangat besar kemungkinan bertambah mengingat kondisi cuaca sejak beberapa pekan terakhir yang cenderung minim hujan.
Sementara dari hasil pantauan citra satelit awan, analisa "streamline" dan kondisi fisis serta dinamis udara, demikian Warih, pada umumnya cuaca untuk wilayah Provinsi Riau cerah hingga berawan, begitu juga pada wilayah perairan.
"Namun peluang hujan masih tetap ada dengan intensitas antara ringan hingga sedang. Kecenderungan hujan, mengarah ke sejumlah wilayah Riau bagian barat, selatan dan pesisir timur yang berbatasan dengan Selat Malaka," ujarnya.
Potensi hujan ringan-sedang itu, kata Warih, peluang terbesar turunya yakni pada siang hingga malam hari dan dini hari.
Selanjutnya untuk pergerakan angin, kata dia, umumnya bertiup dari arah barat laut sampai dengan timur laut dengan kecepatan berkisar lima sampai 25 kilometer per jam. (T.KR-FZR/M009)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012