Bengkulu (Antara) - Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu menyebutkan sebanyak 12 titik api (hotspot) terpantau dan sebagian besar terdapat di Kabupaten Seluma.
"Hari ini terpantau 12 titik api, sebagian besar di Kabupaten Seluma sebanyak empat titik," kata Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Bengkulu Risman Sipayung di Bengkulu, Senin.
Ia mengatakan, selain di Kabupaten Seluma, titik api juga tersebar di kabupaten lain yang sebagian besar berada dalam lahan perkebunan masyarakat.
Sebelumnya Dishut Bengkulu juga merilis titik kebakaran di kawasan hutan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) di wilayah Kabupaten Lebong.
"Api berasal dari lahan petani menyebar ke kawasan hutan tapi sudah dipadamkan warga," ucapnya.
Risman mengatakan pemantauan titik api tersebut bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menggunakan Satelit "National Oceanic and Atmospheric Administration" (NOAA).
Titik api yang terjadi di wilayah Bengkulu, menurutnya, tidak menimbulkan kabut asap seperti di provinsi lainnnya, terutama Jambi, Sumatera Selatan dan Pekanbaru.
"Masih tergolong aman karena tidak menimbulkan kabut asap seperti provinsi tetangga," ucapnya.
Risman menambahkan bahwa asap yang masuk ke wilayah Provinsi Bengkulu dapat dipastikan berasal dari provinsi lain, terutama Jambi dan Sumatera Selatan.
Meski demikian, ia mengimbau petani agar tidak menggunakan cara tebang bakar untuk membersihkan lahan mereka.
"Karena saat ini musim kering, sedikit saja percikan api bisa menyebar ke lahan dan hutan," ujarnya.
Sebelumnya warga dua desa, yakni Tunggang dan Ladang Palembang di Kecamatan Seluma Utara Kabupaten Lebong berupaya memadamkan api yang membakar kebun karet dan kawasan TNKS sebab api nyaris mendekati permukiman.
"Kami memadamkan api yang memanjang satu kilometer karena sudah mendekati permukiman dua desa, alhamdulilah bisa dipadamkan," kata Rafik, warga Desa Tunggang. ***4***