Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu memastikan petani yang diusulkan mendapatkan bantuan benih padi dari pemerintah pada tahun ini tidak bisa memanfaatkan bantuan tersebut karena tidak ada air bersumber dari Irigasi Manjuto.

“Kalau saat ini kami pastikan petani tidak bisa memanfaatkan benih padi karena bulan Januari masih berjalan kegiatan pengeringan air irigasi sehingga tidak ada pasokan air untuk mengairi sawah petani,” kata Kasi Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Sugiyanto dalam keterangannya di Mukomuko, Senin.

Kabupaten Mukomuko tahun 2020 mendapatkan program peningkatan produktifitas dan mutu tanaman padi berupa bantuan benih padi Inhibrida untuk lahan persawahan seluas 1.100 hektare dari pemerintah pusat.

Seluas 1.100 hektare lahan persawahan yang menerima bantuan berupa benih padi Inhibrida tersebut tersebar di dua kecamatan, yakni Kecamatan Selagan Raya selias 827 hektare dan Kecamatan Air Manjuto seluas 237 hektare.

Ia menyatakan, sampai sekarang ini belum ada penyaluran bantuan benih padi untuk lahan seluas ribuan hektare milik petani di daerah ini dari pemerintah provinsi setempat.

Meskipun  petani di daerah ini menerima penyaluran benih padi dari pemerintah provinsi, namun mereka tetap tidak bisa memanfaatkannya karena tidak ada sumber pengairan tanaman padi tersebut.

Ia menyatakan bantuan benih padi tahun ini dari pemerintah tersebut tidak bisa digunakan untuk musim tanam padi pada tahun depan. Bantuan ini harus digunakan untuk musim tanam padi dalam tahun ini.

Sementara itu, petani di daerah ini takut menggunakan benih padi bantuan pemerintah tersebut karena sebentar lagi akan ada kegiatan pengeringan irigasi sekitar bulan Desember 2020.

 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020