Pagaralam (ANTARA Bengkulu) - Jalur penghubung Kota Pagaralam di Sumatera Selatan dan Kota Manna, Bengkulu, Minggu, lumpuh tak bisa dilalui kendaraan bermotor, setelah tertimbun longsor sepanjang 20 meter, di kawasan Desa Pulau Timun, Kecamatan Tanjungsakti Pumu.
Longsor terjadi setelah tebing kapur setinggi sekitar 50 meter runtuh dan menimbun jalan sepanjang puluhan meter, dengan ketinggian sekitar tiga meter.
Satu unit alat berat bantuan Pemerintah Kabupaten Lahat dikerahkan untuk membersihkan timbunan longsor.
Kondisi ini juga mengakibatkan kendaraan dari berbagai arah terjadi antrean puluhan meter, dan sebagian memilih memutar arah, karena kondisinya cukup parah.
"Longsor yang terjadi Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB memutuskan jalan penghubung Pagaralam-Bengkulu, sehingga semua kendaraan tidak bisa lewat termasuk bagi pejalan kaki, karena timbunan tanah cukup panjang mencapai 20 meter dengan ketinggian sekitar 3-4 meter," kata Ranto, warga setempat.
Ia menyatakan, sebagian besar timbunan longsor merupakan material pasir bercampur tanah dan batu.
Ditambah kondisi hujan, sehingga membuat jalan semakin licin.
"Diperkirakan akan memakan waktu untuk melakukan pembersihan timbunan longsor dari badan jalan tersebut," ujar dia.
Bencana alam ini, kata Ranto, terjadi saat hujan deras mengguyur daerah tersebut mulai dari pukul 14.00 WIB, dan diperkirakan keadaan ini mendorong kondisi perbukitan yang sudah gundul menjadi labil sehingga terjadi longsor besar.
Akibatnya air dari arah perbukitan menyerap ke dalam tanah dan mengalir dengan membawa material longsor cukup banyak.
Camat Tanjungsakti Pumu, Zubhan, mengemukakan bahwa bencana longsor ini terjadi pada saat hujan deras mengguyur sejumlah lokasi tersebut dalam waktu satu minggu terakhir ini.
"Reruntuhan longsor mengandung material batu, pasir bercampur tanah, dan menimbun seluruh badan jalan sehingga membuat jalan juga sulit dilalui kendaraan berbagai jenis," ujar dia.
Kendaraan dari berbagai arah, seperti Kota Pagaralam dan Bengkulu, tidak bisa lewat termasuk warga yang berjalan kaki, kata dia lagi.
Kepala Dinas PU Kota Pagaralam Yunali mengatakan, sudah dikerahkan alat berat milik Pemkab Lahat untuk membersihkan material longsoran di ruas jalan negara penghubung Pagaralam, Tanjungsakti dan Manna, Bengkulu.
"Memang sudah disiagakan satu unit alat berat di daerah Tanjungsakti, termasuk menurunkan petugas untuk membantu pemulihan jalur transportasi yang putus akibat tertimbun longsor tersebut," ujar dia.
Kemungkinan, kata dia, cukup satu alat berat untuk membersihkan timbunan tanah agar jalur tersebut kembali normal. (L.KR-SUS*B014/B014)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
Longsor terjadi setelah tebing kapur setinggi sekitar 50 meter runtuh dan menimbun jalan sepanjang puluhan meter, dengan ketinggian sekitar tiga meter.
Satu unit alat berat bantuan Pemerintah Kabupaten Lahat dikerahkan untuk membersihkan timbunan longsor.
Kondisi ini juga mengakibatkan kendaraan dari berbagai arah terjadi antrean puluhan meter, dan sebagian memilih memutar arah, karena kondisinya cukup parah.
"Longsor yang terjadi Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB memutuskan jalan penghubung Pagaralam-Bengkulu, sehingga semua kendaraan tidak bisa lewat termasuk bagi pejalan kaki, karena timbunan tanah cukup panjang mencapai 20 meter dengan ketinggian sekitar 3-4 meter," kata Ranto, warga setempat.
Ia menyatakan, sebagian besar timbunan longsor merupakan material pasir bercampur tanah dan batu.
Ditambah kondisi hujan, sehingga membuat jalan semakin licin.
"Diperkirakan akan memakan waktu untuk melakukan pembersihan timbunan longsor dari badan jalan tersebut," ujar dia.
Bencana alam ini, kata Ranto, terjadi saat hujan deras mengguyur daerah tersebut mulai dari pukul 14.00 WIB, dan diperkirakan keadaan ini mendorong kondisi perbukitan yang sudah gundul menjadi labil sehingga terjadi longsor besar.
Akibatnya air dari arah perbukitan menyerap ke dalam tanah dan mengalir dengan membawa material longsor cukup banyak.
Camat Tanjungsakti Pumu, Zubhan, mengemukakan bahwa bencana longsor ini terjadi pada saat hujan deras mengguyur sejumlah lokasi tersebut dalam waktu satu minggu terakhir ini.
"Reruntuhan longsor mengandung material batu, pasir bercampur tanah, dan menimbun seluruh badan jalan sehingga membuat jalan juga sulit dilalui kendaraan berbagai jenis," ujar dia.
Kendaraan dari berbagai arah, seperti Kota Pagaralam dan Bengkulu, tidak bisa lewat termasuk warga yang berjalan kaki, kata dia lagi.
Kepala Dinas PU Kota Pagaralam Yunali mengatakan, sudah dikerahkan alat berat milik Pemkab Lahat untuk membersihkan material longsoran di ruas jalan negara penghubung Pagaralam, Tanjungsakti dan Manna, Bengkulu.
"Memang sudah disiagakan satu unit alat berat di daerah Tanjungsakti, termasuk menurunkan petugas untuk membantu pemulihan jalur transportasi yang putus akibat tertimbun longsor tersebut," ujar dia.
Kemungkinan, kata dia, cukup satu alat berat untuk membersihkan timbunan tanah agar jalur tersebut kembali normal. (L.KR-SUS*B014/B014)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012