Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu mengatakan upaya pihak Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) VII Bengkulu dalam penanganan darurat terhadap tebing yang longsor di sepanjang Sungai Selagan di Desa Pondok Panjang berjalan dengan baik dan lancar.
Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mukomuko Apriansyah saat dihubungi dari Mukomuko, Sabtu, mengatakan pihak BWSS sudah menyelesaikan pekerjaan memindahkan arus Sungai Manjuto agar pada saat debit air sungai naik tidak sampai menghantam tebing dekat permukiman penduduk.
"BWS sudah selesai memindahkan arus Sungai Manjuto kemarin, Jumat (8/11)," katanya.
Pemerintah Kabupaten Mukomuko sebelumnya menetapkan status tanggap darurat untuk penanganan tebing yang longsor di daerah ini selama 14 hari yang dimulai sejak tanggal 17 hingga 30 Oktober 2024.
Kemudian, pemerintah daerah memperpanjang status tanggap darurat bencana longsor selama 10 hari dimulai tanggal 31 Oktober sampai tanggal 9 November 2024.
Ia mengatakan, pemerintah daerah memperpanjang status tanggap darurat karena melihat kondisi lapangan penggalian sudah selesai, tinggal menutup aliran yang lama sehingga aliran yang baru bisa berjalan atau bisa dilewati air.
Kemudian, katanya, dalam melaksanakan pekerjaan, daerah ini ada kendala hujan beberapa hari yang mengakibatkan banjir, setelah itu hari panas kembali.
Menurutnya, perpanjangan waktu pekerjaan penanganan darurat longsor di lapangan karena tanggung jika pekerjaan itu kalau tidak dilakukan sampai selesai.
"Pemindahan arus Sungai Manjuto dari arah tikungan yang menghantam tebing dibuat lurus secara langsung dengan cara melalukan penggalian menggunakan alat berat," ujarnya.
Menurutnya, pihak balai melakukan pemindahan arus sungai untuk meredam energi air Sungai Manjuto menghantam dinding tebing yang longsor.
Sebelumnya, satu bangunan rumah milik warga Desa Pondok Panjang amblas dan masuk ke dalam Sungai Manjuto, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Sekarang ini, masih ada 14 rumah lagi di lokasi tersebut yang terancam masuk sungai karena jarak rumah ini dengan tebing yang longsor sekitar satu meter lagi.
Sebelumnya, satu bangunan rumah milik warga Desa Pondok Panjang amblas dan masuk ke dalam Sungai Manjuto, namun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.
Sekarang ini, masih ada 14 rumah lagi di lokasi tersebut yang terancam masuk sungai karena jarak rumah ini dengan tebing yang longsor sekitar satu meter lagi.