Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menangguhkan pemasangan stiker penanda rumah keluarga penerima manfaat bantuan sosial di daerah itu karena pandemi COVID-19.

“Kita menangguhkan pekerjaan ini karena pandemi COVID-19 karena pekerjaan ini bisa membahayakan pendamping program keluarga harapan (PKH) yang memasang stiker ini," kata Kepala Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko Saroni di Mukomuko, Selasa.

Dinas Sosial setempat tahun ini memprogramkan pemasangan stiker penanda di 9.217 rumah keluarga penerima manfaat bantuan sosial, baik program keluarga harapan (PKH) maupun bantuan pangan non tunai (BPNT) di daerah ini.

Ia menjelaskan pendamping PKH sebagai petugas yang melakukan pemasangan stiker penanda di rumah penerima bantuan sosial di daerah ini menangguhkan pemasangan stiker di rumah warga untuk mengantisipasi penularan virus corona jenis baru itu.

Apalagi ada salah seorang pendamping PKH di daerah ini yang dinyatakan positif COVID-19 sehingga membuat pendamping PKH lainnya tidak berani untuk melakukan pemasangan stiker.

“Kalau PKH yang positif COVID-19 tersebut menjalani isolasi mandiri di rumahnya, begitu juga dengan pendamping PKH lain tidak melakukan aktivitas,” uajrnya.

Selain itu, katanya, penangguhan pemasangan stiker penanda di rumah warga yang menerima bantuan sosial di daerah ini untuk mencegah adanya keramaian dan kerumunan orang.

Ia mengatakan realisasi pasangan stiker penanda di rumah warga tersebut sekitar 80 persen dari sekitar 9.217 rumah. Masih ada sekitar 20 persen rumah warga yang belum dipasang stiker di rumahnya.

Dinas Sosial Kabupaten Mukomuko memasang stiker penanda rumah KPM bansos tersebut menggunakan cat dan tulisan yang disablon ke dinding rumah warga.

Ia mengatakan pemasangan stiker itu agar program bansos tepat sasaran untuk warga yang tergolong ekonomi tidak mampu.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2020