Kalianda (Antara Bengkulu)- Ratusan warga dari Marga Rajabasa dan Marga Dataran menolak PT Supreme Energy melakukan kegiatan eksplorasi panas bumi (geotermal) di kawasan Gunung Rajabasa Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.

"Kami menuntut seluruh aktivitas yang dilakukan di Rajabasa dihentikan dan alat berat segera dikeluarkan dari wilayah Lampung Selatan," kata Punggawa marga Rajabasa, Akrobin, di pesisir Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa, Rabu.

Ia mengatakan, aksi yang mereka lakukan merupakan aksi simpatik, jika perusahaan tidak menghentikan aktivitas itu maka warga akan melakukan aksi yang lebih besar lagi karena penolakan itu merupakan harga mati dari masyarakat.

Kemudian, pihaknya menuntut pembubaran presidium yang diduga memihak perusahaan karena berpotensi menimbulkan konflik di masyarakat.

Menurut dia, pihak perusahaan telah memaksakan diri beraktivitas di kawasan itu, sementara belum mendapat izin dari Kementerian Kehutanan.

Menanggapi hal itu, Kepala Keamanan PT Supreme Energy, Heru Susanto, mengatakan pihaknya akan memenuhi tuntutan warga tersebut untuk menghentikan aktivitas alat berat di kawasan pesisir pantai wilayah itu.

"Kami akan menghentikan aktivitas sementara dan melaporkan hal ini ke perusahaan di pusat untuk mengambil langkah selanjutnya," kata dia.

Kemudian, kata dia, terkait sosialisasi pihaknya telah melakukan berkali-kali sosialisasi sesuai dengan permintaan warga di berbagai tempat agar warga memahami tentang pentingnya eksplorasi tersebut.

"Kami tidak akan berada di sini jika tidak mendapat izin dari Kementerian ESDM dan pemerintah daerah," kata dia.

Selain itu, aktivitas alat beriat ini merupakan persiapan dan sementara dilakukan di luar kawasan hutan lindung, sedangkan untuk izin Kementerian Kehutanan diperlukan untuk beraktivitas di dalam kawasan hutan lindung Gunung Rajabasa.

Sementara itu, ratusan warga bergerak menuju lokasi persiapan kegiatan eksplorasi panas bumi oleh PT Supreme Energi di pesisir pantai Dusun Pangkul Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa sekitar pukul 10.00 WIB dan berorasi menuntut alat berat segera ditarik dari lokasi tersebut.

Mereka mengancam akan mengerahkan massa lebih banyak lagi dari lima marga jika tidak memenuhi tuntutan tersebut. Aksi tersebut berjalan aman dengan pengawalan ketat oleh aparat kepolisian yang dipimpin langsung oleh Kapolres Lampung Selatan AKBP Bayu Aji dan unsur TNI setempat.

Meski sempat memaksa merangsek ke dalam lokasi dan mendapatkan hadangan aparat, namun massa akhirnya membubarkan diri setelah menyampaikan tuntutannya dan memasang poster-poster penolakan eksplorasi panas bumi di Gunung Rajabasa itu.(Antara)

Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013