Polda Bengkulu menggelar rekonstruksi pembunuhan anggota TNI AD di Batalion Infantri 144/Jaya Yudha Curup, Prajurit Dua Yopan Setiadi, secara tertutup di Markas Polda Bengkulu, Bengkulu, Jumat.

Kepala Bidang Humas Polda Bengkulu, Komisaris Besar Polisi Sudarno, menyebut alasan rekonstruksi itu digelar secara tertutup karena empat orang dari delapan orang tersangka pembunuhan merupakan anak di bawah umur.

Baca juga: Anggota TNI di Rejang Lebong tewas dikeroyok

Baca juga: Pelaku pengeroyokan anggota TNI di Rejang Lebong sudah ditangkap

"Karena ada pelaku yang merupakan anak-anak berjumlah empat orang," kata Sudarno, di Bengkulu, Jumat.

Ia menyatakan, rekonstruksi dilakukan di Markas Polda Bengkulu dan tidak di tempat kejadian perkara yakni di Lapangan Setia Negara, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, karena alasan keamanan.

Rekonstruksi digelar di Gedung Pusat Komando Markas Polda Bengkulu pukul 10.00 WIB dengan menghadirkan delapan tersangka.

Selain itu, korban lain, yaitu Prajurit Satu Agus Salim yang merupakan rekan dari Setiadi, yang luka berat dalam insiden pada malam tahun baru lalu itu juga dihadirkan dalam rekonstruksi.

Baca juga: Pengeroyok anggota TNI di Rejang Lebong pernah terlibat kasus penusukan

Baca juga: Pelaku pengeroyokan anggota TNI di Rejang Lebong diduga mabuk tuak

Sebelum rekonstruksi, kedelapan orang tersangka digiring dari sel tahanan Polda Bengkulu dengan diborgol dan dikawal ketat polisi.

Sebelumnya, Setiadi meninggal setelah dikeroyok oleh kelompok pemuda di Lapangan Setia Negara pada malam tahun baru 2021 lalu.

Polres Rejang Lebong menetapkan delapan orang tersangka dalam kasus tersebut yakni RE, BO, RO, AK, RA, RE, KP dan JE. Delapan orang tersangka tersebut ditangkap ditempat terpisah pada Jumat malam (01/01) atau satu hari setelah kejadian pengeroyokan itu. 

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021