Sebanyak 14 orang tenaga kesehatan di RSUD Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, sampai sekarang masih tetap bekerja mengambil sampel tes usap atau swab terhadap orang yang kontak erat denga pasien COVID-19 meskipun belum menerima insentif dari pemerintah setempat.

"Mereka masih tetap mengambil sampel tes swab, yang sebelumnya 'tracking', kalau swab di rumah sakit ini tetap berjalan seperti biasa,” kata Pelaksana Tugas Direktur RSUD Kabupaten Mukomuko Dolatta Karokaro dalam keterangannya di Mukomuko, Rabu.

Belasan tenaga analis bagian laboratorium RSUD Kabupaten Mukomuko yang mengambil sampel tes usap atau swab warga di daerah ini, tetapi mereka tidak melakukan pemeriksaan specimen. Pemeriksaan specimen tetap di Padang, Provinsi Sumatera Barat.

Ia mengatakan para tenaga kesehatan ini sebelumnya mengikuti rapat dengar pendapat dengan DPRD Kabupaten Mukopmuko terkait dengan insentif tenaga kesehatan di rumah sakit ini.

Berdasarkan hasil 'hearing' tersebut, katanya, Dinas Kesehatan setempat yang akan mencairkan dana untuk insentif tenaga kesehatan tersebut.

Ia mengatakan orang Dinas Kesehatan daerah ini yang menentukan berapa jumlah insentif yang harus dibayar kepada setiap tenaga kesehatan yang mengambil sampel tes usap atau swab.

“Orang dinas yang memverifikasi data setiap tenaga kesehatan yang diusulkan sebagai penerima insentif atas kerja dalam mengambil sampel tes usap warga di daerah ini,” ujarnya.

Pihak Dinas Kesehatan setempat membayar insentif kepada tenaga kesehatan sesuai dengan peraturan terbaru terkait dengan petunjuk teknis dan pelaksanaan pembayaran insentif tersebut.

“Kami sedang meminta aturan terbaru terkait dengan pembayaran insentif kepada tenaga kesehatan yang bekerja mengambil sampel tes usap milik warga di daerah ini,” ujarnya pula.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021