Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu menyebutkan stok obat untuk pengasapan atau fogging guna membasmi nyamuk demam berdarah dengue (DBD) di daerah itu menipis, hanya tersisa 20 liter.

“Saat ini kita masih punya stok obat 20 liter lagi yang hanya cukup untuk melakukan fogging di tujuh hingga delapan lokasi,” kata Pengelola Program DBD pada Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Bara Lendra dalam keterangannya di Mukomuko, Minggu.

Selanjutnya ia mengatakan pihaknya akan mengusulkan penambahan obat untuk fogging nyamuk DBD di daerah ini kepada pemerintah provinsi setempat.

Ia mengatakan, stok obat untuk fogging nyamuk DBD menipis karena jumlah masyarakat yang terjangkit penyakit ini selama tahun 2020 sebanyak 127 orang, atau meningkat dibandingkan dengan tahun sebelumnya tercatat 118 orang.

“Tahun 2020 jumlah penderita DBD di daerah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, bahkan pada tahun ini ada satu orang di antaranya yang meninggal dunia, untuk itu tahun ini kami meminta penambahan obat untuk pengasapan,” ujarnya.

Ia mengatakan, dari sebanyak 127 orang masyarakat yang terjangkit penyakit DBD selama 2020 di daerah ini, penderita yang paling banyak itu pada bulan Januari sebanyak 26 orang.

Selain itu, instansinya melalui Puskesmas tetap mengimbau camat, lurah, dan kepala desa hingga RT dan seluruh masyarakat untuk melakukan kegiatan pencegahan penularan penyebaran penyakit ini.

Pihaknya menyarankan warga tetap melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mencegah penyebaran penyakit DBD saat pendemi COVID-19 tetapi tidak melibatkan banyak orang.

“Kami minta warga melakukan PSN untuk mencegah penyebaran penyakit DBD, tetapi jangan ramai-ramai mereka datang, tidak melibatkan banyak orang,” ujarnya.

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021