Bengkulu  (ANTARA Bengkulu) - Dinas Kesehatan Kota Bengkulu melanjutkan program jemput sehat warga  dengan menyediakan dana bantuan operasional kesehatan dalam APBD 2012 sebesar Rp1,5 miliar.

"Program jemput sehat warga kembali dilanjutkan dan anggaran sudah disetujui dalam APBD kota," kata Kepala Bidang Kesehatan Publik dan Komunitas Dinas Kesehatan Kota Bengkulu Ediwan di Bengkulu, Kamis.

Program tersebut menurutnya secara proaktif dilaksanakan petugas kesehatan di 20 Puskesmas dan 51 Puskesmas Pembantu atau Pustu yang tersebar di sembilan kecamatan di kota itu.

Para tenaga kesehatan kata dia akan proaktif turun ke lapangan untuk mendata kesehatan masyarakat.

"Jadi sistemnya para petugas kesehatan Puskesmas itu 80 persen di lapangan dan 20 persen di kantor, dan setiap Puskesmas dilengkapi kendaraan roda empat untuk mendukung program ini," katanya.

Program ini mendapat sambutan positif dari warga, terutama masyarakat kurang mampu.

Ia mengatakan, pada awalnya, tujuan utama program jemput sehat itu adalah untuk menekan angka penderita gizi buruk namun saat ini pemanfaatannya semakin luas.

"Pada 2009 program ini dimulai, masih ada 12 balita yang menderita gizi buruk, tapi saat ini sudah bisa ditanggulangai dan tidak ada lagi kasus ditemukan," katanya.

Sejumlah faktor penyebab gizi buruk antara lain faktor keturunan, kurang teratur memberikan makanan dan warga tak mampu memberikan gizi terhadap anak balitanya.

Menurutnya, faktor tidak makan nasi sangat kecil kemungkian, karena warga kurang mampu mendapatkan jatah beras murah (raskin) dari pemerintah.

Seorang nelayan Kelurahan Malabero Refli mengatakan, program jemput sehat sangat membantu warga kurang mampu. Ia mengharapkan petugasnya jangan pilih kasih saat mencari warga kurang sehat.

"Ini sangat membantu karena masih banyak keluarga yang seharusnya mendapat kartu jamkesmas tapi tidak punya," katanya. (KR-RNI)

Pewarta:

Editor : AWI-SEO&Digital Ads


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012