Penjabat (Pj) Gubernur Bengkulu Robert Simbolon memaparkan potensi pariwisata di Pulau Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara dalam rapat koordinasi (Rakor) Gubernur se-Sumatera tahun 2021.

Kegiatan Rakor yang dilakukan secara virtual ini dihadiri Gubernur Sumatera Utara Gubernur Lampung, Gubernur Riau, Gubernur Sumatera Selatan, Gubernur Bangka Belitung, Pj Gubernur Jambi, Pj Gubernur Sumatera Barat, Pj. Gubernur Bengkulu dan Gubernur Aceh.

Pulau Enggano yang merupakan pulau terluar Indonesia itu memiliki keindahan alam yang seharusnya dikelola secara baik sehingga bisa meningkatkan perekonomian daerah.

"Rencana pengembangan dan pembangunan di Pulau Enggano harus masuk dalam rencana strategis pariwisata nasional," kata Robert di Bengkulu, Rabu.

Menurut Robert yang juga menjabat sebagai Deputi Bidang Pengelolaan Batas Wilayah Negara Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), ada dua alasan yang mendasari sehingga pengembangan pariwisata di Pulau Enggano harus segera dilakukan.

Pertama, Pulau Enggano termasuk salah satu bagian dari pulau-pulau kecil dan terluar Indonesia, sehingga dinilai strategis karena akan menentukan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Kedua, letak geografis Pulau Enggano di Samudera Hinda menjadi simpul perlintasan lalu lintas barang dan manusia sehingga jika dikembangkan akan memberikan banyak keuntungan bagi Indonesia.

"Ini sangat potensial untuk dijadikan sebagai simpul bukan saja sebagai kegiatan masyarakat kita sendiri tetapi juga simpul yang memastikan bahwa negara kita secara teritorial bisa terjaga dengan baik," paparnya.

Dalam publikasi ilmiah Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) pada 2015, Pulau Enggano memiliki beragam flora dan fauna, di antaranya 35 jenis burung, 13 jenis mamalia kecil, tiga jenis mamalia besar, 13 jenis reptil, dua jenis amfibi, 24 jenis moluska, 25 jenis krustasea dan kelompok serangga, serta 52 jenis ikan.

Keanekaragaman hayati di Pulau seluas 400,6 kilometer persegi ini, masih terjaga seperti hutan mangrove, pantai, riparian, hutan pamah, dan rawa air tawar. Di Indonesia, tak banyak pulau yang memiliki ekosistem pesisir yang komplet seperti di Pulau Enggano dengan varian hutan mangrove di darat, padang lamun di pantai, dan terumbu karang di laut.

Sedikitnya ada empat objek wisata bahari di Pulau Enggano yang memiliki panorama indah nan eksotis yang mulai ramai dikunjungi wisatawan diantaranya Pantai Komang, Pulau Dua, Danau Bak Blau dan Pantai Ujung Batu.

Selain menyampaikan soal pengembangan Pulau Enggano sebagai kawasan strategis pariwisata nasional, Robert juga menyampaikan 11 rencana pembangunan lainnya di Provinsi Bengkulu.

Rencana itu diantaranya pembangunan jalan tol yang menghubungkan Bengkulu - Lubuk Linggau, Provinsi Sumatera Selatan, program sistem penyediaan air minum atau SPAM dan rencana pembukaan jalan tembus dari Provinsi Bengkulu ke Kabupaten Merangin, Provinsi Jami yang melintasi Taman Nasional Kerinci Sebelat (TNKS).

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Manoarfa dalam Rakor Gubernur se-Sumatera menyebut jika pembangunan di daerah harus sejalan atau sinkron dengan program nasional, sehingga terbentuk sebuah konvergensi dalam pembangunan di masa mendatang.

Menurutnya, pelaksanaan Rakor gubernur itu harus menekankan pada sinergi pelaksanaan major project atau proyek prioritas masional dan kesiapannya dengan pembangunan daerah berbasis isu wilayah yang akan dilakukan pada tahun 2022 sebagai bagian dari fungsi Bappenas sebagai clearing house.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021