Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, saat ini kehabisan stok pestisida berupa insektisida dan rodentisida untuk menanggulangi hama dan penyakit yang merusak tanaman padi saat musim tanam pertama padi sawah di sejumlah wilayah daerah ini.

“Saat ini kita kahabisan stok pestisida. Yang tersisa stok fungisida sebanyak tiga liter dan racun keong, sedangkan stok insektisida dan rodentisida tidak ada lagi di gudang dinas ini,” kata Kasi Proteksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Wal Asri di Mukomuko, Sabtu.

Dinas Pertanian setempat setiap tahun menyiapkan stok pestisida yang dibutuhkan oleh masyarakat petani untuk menanggulangi hama dan penyakit yang merusak tanaman padinya dalam skala besar.

Ia mengatakan, saat ini instansinya membutuhkan stok pestisida untuk menanggulangi berbagai jenis hama dan penyakit yang merusak tanaman padi milik masyarakat petani di daerah ini.

Karena pada bulan April tahun ini air irigasi sayap kanan mulai mengalir dan masyarakat petani di daerah ini sudah mulai mengolah tanah guna menyambut musim tanam pertama padi sawah.

Ia mengatakan, pihaknya telah mengajukan permohonan bantuan pestisida berupa insektisida, fungisida dan rodentisida kepada pemerintah provinsi setempat untuk menanggulangi hama dan penyakit yang merusak tanaman padi saat musim tanam pertama padi sawah di daerah ini.

Dinas Pertanian setempat mengajukan permohonan bantuan rodentisida untuk pengendalian hama tikus sebanyak 100 kilogram, insektisida untuk pengendalian hama wereng hijau dan coklat sebanyak 100 liter dan fungisida untuk penanggulangan penyakit blas dan nesx blass sebanyak 100 liter.

Ia menyebutkan potensi serangan hama dan penyakit tersebut terdapat di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Selagan Raya dan Kecamatan Malin Deman.
 

Pewarta: Ferri Aryanto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021