Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah meminta pihak Pertamina mengatasi antrean panjang yang kerap terjadi hampir diseluruh stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di daerah itu, khususnya bagi pengguna BBM bersubsidi.

Rohidin menyebut antrean panjang yang sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir tidak hanya menyebabkan kemacetan di beberapa ruas jalan saja, namun juga memicu kerugian bagi dunia usaha, terutama bagi jasa kendaraan angkut.

"Mulai hari ini, dan Pertamina sudah berkomitmen tidak terjadi lagi antrean panjang di SPBU, khususnya BBM bagi kendaraan-kendaraan usaha, seperti truk pengangkut," kata Rohidin di Bengkulu, Senin.

Gubernur Bengkulu juga meminta pihak Pertamina meningkatkan pengawasan saat distribusi BBM bersubsidi ke SPBU, sehingga bahan bakar yang masuk memang sesuai dengan kuota yang telah ditentukan.

Menurutnya, pengawasan juga harus ditingkatkan di area SPBU guna memastikan agar penyaluran BBM bersubsidi tersebut tepat sasaran.

"Kita pastikan kuota yang diterima cukup dan SPBU diminta tegas agar BBM subsidi betul-betul disalurkan sesuai kebutuhan dan jika ada permainan, tentu harus ditindak tegas," paparnya.

Berdasarkan Peraturan Presiden nomor 191 tahun 2014 disebutkan kriteria kendaraan yang tidak boleh menggunakan BBM bersubsidi yaitu kendaraan dinas BUMN/BUMD, kendaraan dinas TNI/Polri, kendaraan dinas pemerintah.

Kemudian kendaraan alat berat, genset penerangan, dan mobil barang roda enam baik yang beroperasi pengangkut hasil pertambangan seperti batu, pasir dan tanah serta pengangkut hasil perkebunan.

Namun, ada pengecualian seperti mobil ambulance, mobil jenazah, mobil pemadam kebakaran, mobil pengangkut sampah, usaha pertanian, perikanan, genset rumah sakit tipe C dan D, panti asuhan, dan panti jompo untuk penerangan berhak mendapatkan BBM bersubsidi dengan rekomendasi SKPD setempat

Sementara itu, Executive GM Regional Sumbagsel PT. Pertamina (Persero) Asep Wicaksono Hadi menjelaskan pihaknya akan berupaya agar antrean BBM di Provinsi Bengkulu tidak kembali terjadi.

Menurutnya, salah satu upaya yang akan dilakukan yaitu dengan menambah jam operasional kerja di SPBU dan meningkatkan kapasitas penyaluran BBM.

Asep menuturkan alokasi kuota BBM baik jenis solar dan premium pada tahun 2021 untuk Provinsi Bengkulu yaitu untuk solar sebesar 99.830 kilo liter dan untuk premium sebesae 60.149 kilo liter.

"Insyaallah kebutuhan BBM di Bengkulu akan tercukupi dalam beberapa hari ini. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, meningkatkan kapasitas penyaluran sehingga meminimalisir antrean panjang. Bahkan jam operasional kerja pun sudah ditambah dua kali lipat," demikian Asep.

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021