Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin dipastikan menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) tentang isu Myanmar di Jakarta, Sabtu (24/4).
Konfirmasi itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Malaysia Hishammuddin Tun Hussein yang mengumumkan rencana perjalanannya ke Jakarta pada Kamis (22/4) untuk terlebih dahulu bertemu dengan Menlu RI Retno Marsudi dan Menlu Brunei Darussalam Setia Haji Erywan.
Kemudian pada Jumat (23/4), ia menyampaikan bahwa kesepuluh menlu ASEAN akan melakukan pertemuan, sehari sebelum KTT untuk membahas Myanmar, yang akan dipimpin oleh Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah selaku ketua ASEAN tahun ini.
“Pertemuan ini merupakan ASEAN Leaders Meeting pertama yang digelar secara tatap muka sejak setahun lalu pascapandemi COVID-19. Melalui pertemuan ini, para pemimpin negara-negara ASEAN diharapkan dapat membahas situasi terkini di Myanmar serta mempertajam isu-isu regional dan internasional yang menjadi kepentingan bersama,” kata Menlu Hishammuddin dalam keterangan tertulis, Rabu.
Mengenai situasi di Myanmar, kata dia, PM Muhyiddin akan kembali menegaskan sikap tegas dan konsisten Malaysia sesuai dengan pernyataannya pada 19 Maret 2021, yaitu mendesak pembebasan dengan segera dan tanpa syarat para pemimpin politik yang ditahan di Myanmar, serta menghindari menggunakan kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata.
PM Malaysia meminta agar pihak-pihak berkonflik di Myanmar kembali ke meja perundingan untuk menyelesaikan krisis, menghindari peningkatan ketegangan, dan menyediakan ruang pertemuan damai yang menjamin kebebasan berbicara.
Malaysia juga mendorong dibukanya akses bantuan kemanusiaan untuk kesehatan dan kesejahteraan rakyat Myanmar, dan agar otoritas Myanmar mengizinkan kembalinya pengungsi Rohingya kembali ke Negara Bagian Rakhine dengan cara yang damai, sukarela, dan bermartabat.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021