Bandarlampung (Antara) - Arus lalu lintas makin macet di sejumlah titik Jalan Lintas Sumatera ruas Panjang-Rajabasa di Bandarlampung menjelang arus mudik Lebaran, terutama di perempatan, padahal Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III mengklaim perbaikan jalan negara ini telah mencapai 70 persen.

Pada sejumlah titik Jalinsum di Bandarlampung, Sabtu, kemacetan panjang terjadi di perempatan Sukarame karena perbaikan dan pelebaran badan jalan di persimpangan itu belum tuntas.

Sebagian badan jalan di perempatan itu sedang dibangun jalan beton, sehingga badan jalannya menjadi menyempit.

Kemacetan itu mengakibatkan arus kendaraan ke arah Pelabuhan Panjang dan Bakauheni menjadi tersendat, dengan panjang antrean kendaraan bisa mencapai beberapa ratus meter.

Selain itu, kemacetan panjang juga terjadi di persimpangan Pos PJR hingga Panjang karena perbaikan jalan yang juga belum tuntas.

Pada beberapa titik Jalinsum itu, seperti di persimpangan Pos PJR, persimpangan Kalibalok, persimpangan Sukarame, persimpangan Waykandis, persimpangan Untung Suropati masih ditemukan jalan rusak dan berlubang.

Beberapa warga pengguna Jalinsum itu mengharapkan perbaikan jalan di titik kemacetan dan titik rawan kecelakaan dapat dipercepat penyelesaiannya menjelang arus mudik Lebaran ini.

"Perbaikan perempatan jalan harus dipercepat, jalan berlubang segera ditambal dan jalan bergelombang diratakan. Kondisi jalan yang sebagian telah mulus bisa mendorong pengemudi memacu kendaraannya karena mengira jalan sudah mulus, padahal tidak semua ruas jalan sudah tuntas perbaikannya," kata Duan, salah satu warga Bandarlampung.

Ia mengharapkan keselamatan berkendara di Jalinsum segera diperhatikan dengan memasang rambu-rambu lalu lintas sementara di titik rawan macet dan kecelakaan lalu-lintas itu.

Sebelumnya, pejabat Pemegang Kontrak (PPK) Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III Aulia Azis mengklaim perbaikan Jalinsum Soekarno-Hatta Bandarlampung sudah mencapai 70 persen.

"Namun, perbaikan jalan itu akan dihentikan sementara mulai H-10 atau sepuluh hari sebelum Lebaran," katanya.

Menurut Aulia, mulai H-10 sampai tujuh hari usai Lebaran (H+7) akan dihentikan pengerjaan proyek pelebaran dan perbaikan Jalinsum itu, meskipun belum tuntas.

"Kami akan menutup semua lubang-lubang jalan agar dapat digunakan secara maksimal oleh pemudik," katanya pula.

Proyek pengerjaan Jalinsum Soekarno-Hatta Bandarlampung dimulai pada awal Juli 2012, dan semula ditargetkan selesai pada Oktober 2013.

Kini target penyelesaiannya diundur hingga Desember 2013.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013