Mukomuko (Antara) - Belasan warga, mayoritas ibu rumah tangga Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Jumat mendatangi kantor Kecamatan Air Dikit memprotes penerima Program Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang mereka anggap justru hidup berkecukupan.

"Kami ingin tahu bantuan ini sebenarnya untuk siapa pak? Kenapa yang mendapatkannya orang kaya," kata seorang Warga Desa Sari Bulan, Nyonya Agus berteriak di depan Camat Air Dikit, Kades Sari Bulan dan perangkatnya, di Mukomuko, Jumat.

Ia minta, agar pemerintah secepatnya mengganti penerima di desanya dengan warga desa itu yang tergolong ekonomi miskin.

"Setahu kami program ini untuk warga miskin, tetapi tidak satu pun warga miskin yang terdaftar justru orang yang kaya yang menerima bantuan tersebut," katanya.

Kepala Desa Sari Bulan Sukarni memaklumi kekecewaan warganya itu karena dari sebanyak 40 warga miskin di wilayahnya yang terdaftar sebagai penerima BLSM hanya 25 orang dan mayoritas penerima itu orang-orang mampu.

Camat Air Dikit Ali Muchsin menyatakan tidak bisa berbuat banyak sebab hanya menjalankan tugas membantu menyampaikan data penerima BLSM.

"Data penerima BLSM itu bukan dari desa dan kecamatan, tetapi dari Badan Pusat Statistik (BPS) sehingga tidak akurat," katanya.

Untuk itu, ia menyarankan, agar warga setempat tidak menyalahkan kepala desanya terkait data penerima BLSM tersebut.

Seusai mendengar penjelasan dari Camat, belasan ibu-ibu yang protes membubarkan diri.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013