Mukomuko (Antara) - Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, minta peran warga setempat terutama orang tua di daerah itu untuk melarang anak anaknya nya memakai knalpot "Racing" atau tidak standar saat malam takbiran.

"Sekarang saja kami lihat remaja sudah mulai memakai knalpot racing," kata Wakil Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko Kompol Haerudin mewakili Kapolres AKBP Wisnu Widarto, di Mukomuko, Minggu.

Ia minta, tidak hanya polisi saja menertibkan sepeda motor yang memakai knalpot tidak standar tetapi semua orang tua agar melarang anaknya mengunakan knalpot racing tersebut.

Karena, kata dia, knalpot suara keras knalpot racing itu tidak hanya menganggu orang yang sedang menjalankan ibadah puasa saat ini tetapi juga pengendara lalu lintas lainnya.

Apalagi, lanjutnya, di tengah semakin padatnya arus lalu lintas mudik dan balik lebaran yang setiap hari melintas sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di daerah itu.

"Dampaknya dari semua itu bisa mengakibatkan kecelakaan lalu lintas," ujranya lagi.

Untuk itu, ia berharap peran semua pihak terutama orang tua agar melarang anak-anak mereka menggunakan knalpot racing tersebut.

Selain itu, ia minta orang tua di daerah itu rutin mengawasi pergaulan anak-anak mereka selama bulan puasa dan menjelang lebaran di daerah itu dari pergaulan bebas dan narkoba.

Biasanya angka keriminalitas tinggi menjelang lebaran jadi orang tua jaga anaknya dan larang mereka bergaul bebas," ujarnya.

Lebih lanjutnya, ia menegaskan, antisipasi polisi terhadap knalpot racing akan ditingkan terutama pada malam takbiran.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013