Bengkulu (Antara Bengukulu) - Sukimin warga Desa Lunjuk Kabupaten Seluma, Bengkulu, membantah telah menyerobot lahan PT Sandabi Indah Lestari seperti yang dituduhkan manajemen perusahaan itu.

"Saya tidak pernah menyerobot lahan PT SIL seperti yang dilaporkan ke polisi, karena saya bekerja di atas lahan Pak Endui," katanya usai menjalani pemeriksaan di Polda Bengkulu, Senin.

Sukimin mengaku dirinya merupakan pekerja upahan di atas lahan yang dituduh menjadi milik PT SIL yang diserobotnya.

Selain tuduhan menyerobot lahan, Sukimin juga dituduh melakukan pengrusakan terhadap tanaman perkebunan PT SIL.

"Saya memang menyemprot gulma di sekitar lahan milik Pak Endui, jadi bukan merusak tanaman perusahaan," ujarnya.

Sukimin hadir di Markas Polda Bengkulu didampingi tiga orang warga lainnya, termasuk Ketua Forum Petani Bersatu Seluma, Yan Pakpahan.

Menurut Yan, masyarakat lima desa di Kecamatan Seluma Barat memang tengah bermasalah dengan PT SIL.

"Kami menilai strategi ini menjadi akal-akalan PT SIL untuk menyingkirkan warga dari lokasi itu," ucapnya.

Saat ini, kata dia sekitar 509 kepala keluarga masyarakat di lima desa itu mempertahankan lahan seluas lebih 1.000 hektare yang terancam diserobot perusahaan kelapa sawit itu.

Persoalan sengketa lahan di lapangan menurutnya sudah hampir menemui titik terang, sebab pemerintah Kabupaten Seluma tengah mengukur lahan masyarakat yang tidak bersedia menyerahkan lahan ke PT SIL.

"Jadi kami minta polisi juga cermat melihat permasalahan ini karena di lapangan sudah mulai jelas penyelesaiannya," ujarnya.

Masyarakat kata dia mengharapkan perlindungan dari aparat penegak hukum selama proses penyelesaian sengketa di lapangan.

Perusahaan perkebunan PT SIL mulai aktif mengelola lahan di atas HGU seluas 2.812 hektare yang ditelantarkan PT Way Sebayur yang dilelang pemerintah dan dimenangkan perusahaan itu.

Sementara sejak ditelantarkan PT Way Sebayur pada tahun 1990-an, lahan itu sudah dikuasai masyarakat, dan sebagian belum mendapatkan ganti rugi dari PT Way Sebayur. (Antara)

Pewarta:

Editor : Helti Marini S


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013