Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebut masih mempertimbangkan apakah membolehkan atau tidak objek wisata yang ada di daerah itu buka saat libur Idul Fitri 1442 Hijriah/2021 mendatang.

Menurutnya, keputusan tersebut nantinya akan sangat tergantung dengan situasi perkembangan kasus positif COVID-19 di daerah itu.

"Kita lihat dulu perkembangan terakhirnya nanti dan mudah-mudahan penyebaran COVID-19 masih bisa kita kendalikan," kata Rohidin di Bengkulu, Selasa.

Gubernur mengatakan dalam situasi pandemi seperti saat ini, antara isu perekonomian dan kesehatan harus mendapat perhatian yang seimbang, sehingga kebijakan yang dikeluarkan tepat sasaran.

"Ibaratnya gas dan remnya itu harus pas. Jika terlalu kita gas nanti tambah banyak korban, namun jika kita rem betul, ekonomi di daerah akan mati," ucapnya.

Sementara itu, Anggota komisi IV Zainal mendukung agar Gubernur Bengkulu memperbolehkan objek wisata dibuka saat libur lebaran 2021, namun dengan catatan pengelola objek wisata harus menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Menurutnya, kepala daerah di Bengkulu bisa mengerahkan Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di daerah masing-masing untuk mengawasi penerapan protokol kesehatan di objek wisata saat libur lebaran.

"Dengan begitu maka penyebaran COVID-19 tetap bisa dikendalikan dan perekonomian bisa menggeliat kembali, karena perputaran uang saat libur lebaran itu cukup besar," paparnya.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno menyerahkan sepenuhnya pembukaan destinasi wisata selama masa libur Lebaran 2021 kepada masing-masing pemerintah daerah dengan menyesuaikan kondisi penularan COVID-19.

Kemenparekraf memberikan sejumlah panduan untuk diterapkan di daerah. Apabila destinasi wisata diputuskan dibuka maka harus dipastikan memenuhi protokol kesehatan yang berbasis pada CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environmental Sustainability).

 

Pewarta: Carminanda

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021