Bengkulu (Antara) - Wakil Wali Kota Bengkulu Patriana Sosialinda mengatakan bahwa pemerintah kota sedang melakukan proses pendataan anak-anak putus sekolah.

"Melalui forum anak, saat ini kita sedang mendata jumlah anak yang putus sekolah, dan nanti akan kita lihat apa yang menyebabkan mereka putus sekolah," kata Patriana di Bengkulu, Rabu.

Menurut dia, pemerintah kota akan berusaha menemukan solusi yang tepat agar seluruh anak di Kota Bengkulu mendapatkan pendidikan yang layak.

"Sekarang kan sudah wajib belajar 12 tahun, jadi seluruh anak berhak mendapatkan pendidikan," katanya.

Hasil pendataan anak yang putus sekolah nantinya, katanya, akan diserahkan ke dinas pendidikan sebagai pelaksana teknis untuk ditindaklanjuti.

Selain melakukan pendataan anak putus sekolah, kata dia, pemerintah kota juga sedang mendata anak-anak yang belum terdaftar dalam kartu keluarga.

"Kartu keluarga merupakan peranti yang sangat penting, salah satunya sebagai syarat administrasi anak yang akan masuk sekolah," katanya.

Ia menemukan banyak anak yang tidak terdaftar dalam kartu keluarga oleh karena anak sudah tidak mempunyai orang tua.

"Kasus ini kebanyakan terjadi pada anak-anak yang dibesarkan dipanti asuhan karena tidak punya orangtua," kata dia.

Sedangkan, menurut dia, pengurus panti asuhan merasa keberatan untuk mendaftarkan anak-anak tersebut ke dalam kartu keluarganya.

"Mungkin ada alasan tersendiri pengurus, namun kita akan carikan solusi yang tepat agar anak-anak ini memiliki kartu keluarga, sehingga nanti mereka bisa mengurus administrasi agar bisa bersekolah," katanya.

Lebih lanjut, pemerintah kota, kata dia, akan bekerjasama dengan tokoh masyarakat untuk menemukan solusi terbaik sehingga anak memiliki identitas kartu keluarga.

Dia berharap dengan menindaklanjuti anak yang putus sekolah untuk mendapatkan kembali masa pendidikannya dan menemukan solusi yang tepat agar anak memiliki identitas kartu keluarga untuk memudahkan proses masuk sekolah anak, hingga nantinya tidak ada lagi anak di Kota Bengkulu yang tidak mengenyam pendidikan.

"Jika seluruh anak mengenyam pendidikan wajib belajar 12 tahun, maka SDM masyarakat kita akan semakin meningkat, dan diharapkan nantinya dapat mengentaskan warga dari kemiskinan," ujarnya.

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013