Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Disperindag Kota Bengkulu Erika Ariesanti menyebutkan, hal tersebut diketahui setelah pihaknya melakukan sidak di tiga pasar yang ada di wilayah tersebut.
"Dari yang kami sidak di Pasar Panorama, Pasar Barukoto, dan Pasar Minggu dominan harga bahan pokok menurun," ujar dia.
Penurunan sejumlah harga komoditi pangan yang ada di Kota Bengkulu disebabkan karena stabil nya dan ketersediaan stok yang memadai di wilayah tersebut.
"Setelah sepekan lalu naik sampai Rp10 ribu per kilogram pada komoditas daging ayam, daging sapi, dan telur, sekarang rata-rata sudah mulai menurun," katanya.
Berdasarkan hasil sidak tersebut, sejumlah komoditi pangan alami penurunan seperti harga daging ayam dari Rp50 ribu turun menjadi Rp40,3 ribu per kilogram, daging sapi Rp150 ribu menjadi Rp140 ribu.
Kemudian, cabai merah keriting dari Rp61,6 ribu turun menjadi Rp50 ribu per kilogram, cabai rawit merah Rp84 ribu menjadi Rp80 ribu.
Sedangkan untuk lainnya masih stabil seperti komoditas beras Rp18 ribu per kilogram, gula pasir Rp17,5 ribu, minyak goreng Rp15 ribu, ayam kampung Rp70 ribu, telur kampung Rp63 ribu per kilogram dan telur ayam ras Rp30,5 per kilogram.
Sementara itu, Asisten II Setda Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu Sehmi memastikan bahwa ketersediaan pangan di wilayah tersebut pasca perayaan Idul Fitri dan hingga satu tahun ke depan untuk beras aman terkendali.
"Untuk sementara stok pangan di Kota Bengkulu aman, dan berkenaan dengan harga komoditi pangan alami penurunan salah satunya cabai yang sebelumnya mencapai Rp80 ribu per kilogram," terang dia.