Dinas Kesehatan Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu menyatakan jumlah pasien COVID-19 di daerah itu yang dinyatakan sembuh bertambah 12 orang sehingga totalnya menjadi 761 orang.

Kepala Dinas Kesehatan Rejang Lebong Syamsir dalam keterangan tertulisnya di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah warga setempat yang dinyatakan terinfeksi COVID-19 sejak kasus pertama pada Juni 2020 hingga saat ini sebanyak 848 kasus.

"Pada hari ini jumlah pasien yang dinyatakan selesai menjalani isolasi atau sembuh ada 12 orang sehingga sampai sekarang jumlah yang dinyatakan sembuh ini menjadi 773 orang, kemudian untuk yang meninggal dunia ada 18 kasus, dan 57 kasus masih dalam pengawasan," kata dia.

Dia mengatakan, 12 pasien yang dinyatakan sembuh ini antara lain empat orang dari Kecamatan Curup Timur yakni kasus 775, 776, 777, dan kasus 811. Selanjutnya tiga orang dari Kecamatan Curup yaitu kasus 782, 810 dan 787.

Kemudian dua orang dari Kecamatan Selupu Rejang Lebong terdiri dari kasus 783 dan 784. Kasus 785 dari Kecamatan Padang Ulak Tanding (PUT), ditambah kasus 808 dan 809 dari Kecamatan Curup Tengah.

Selain mencatat ada 12 kasus sembuh, kata dia, juga ada penambahan empat kasus terkonfirmasi yang semua pasiennya tengah menjalani perawatan di RS Ar Bunda Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, tiga orang diantaranya berasal dari Kecamatan Curup yakni kasus 845, laki-laki berumur 34 tahun, kasus 846, laki-laki berumur 36 tahun dan kasus 847, laki-laki berumur 23 tahun.

Sedangkan untuk seorang lagi yakni kasus 848, berjenis kelamin laki-laki berumur 50 tahun dari Kecamatan Binduriang.

Sementara itu, jumlah suspect sebanyak 494 kasus dan jumlah suspect di isolasi sebanyak empat kasus. Kemudian jumlah sampel yang diperiksa sebanyak 3.338 spesimen.

Guna mencegah penyebaran COVID-19, dia mengimbau masyarakat daerah itu untuk selalu mematuhi protokol kesehatan 5M dengan selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, kemudian rajin mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, selalu menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021