Bengkulu (Antara Bengkulu) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu memeriksa daging yang dijual di tingkat pengecer di tiga pasar tradisional di Kota Bengkulu, Kamis.

Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, Nopiyeni mengatakan pemeriksaan tersebut untuk mengantisipasi beredarnya daging berpengawet.

"Kami bersama dengan pemerintah kota memeriksa daging yang dijual di pasar tradisional untuk mengantisipasi daging berpengawet," katanya kepada wartawan.

Ia mengatakan daging yang dijual pedagang pengecer yang diperiksa tersebut yakni di Pasar Tradisional Modern (PTM) atau Pasar Minggu, Pasar Panorama dan Pasar Pagardewa.

Tim gabungan ini melakukan pengecekan terhadap kualitas daging yang dijual, baik daging sapi maupun daging ayam.

Pemeriksan daging tersebut yakni dengan memeriksa pH dan memeriksa kemungkinan daging mengandung formalin.

"Tujuannya agar daging yang dijual dan dikonsumsi masyarakat terjamin keamanannya," ucapnya.

Hasil pemeriksaan cepat, daging yang dijual di pasar tradisional itu layak konsumsi.

Ia mengatakan daging yang dijual pedagang pengecer di tiga pasar tradisional itu adalah daging lokal, bukan impor.

"Tidak ada kandungan formalin sehingga aman konsumsi," ujarnya.

Menurut Yeni, pengecekan kondisi daging untuk memastikan penerapan prinsip "ASUH" yaitu aman, sehat, utuh, dan halal.

Kebutuhan daging di Bengkulu menurutnya masih dapat dipenuhi produksi lokal, sehingga tidak ada daging impor yang masuk ke daerah ini.

Pemeriksaan daging akan rutin dilakukan hingga memasuki Lebaran sebab menjelang hari raya tersebut permintaan daging mencapai puncaknya.(ant)

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2013