Bengkulu (Antara) - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu mengimbau warga di daerah itu mewaspadai ribuan hewan penular rabies yang belum divaksin.
"Ada 152 ribu hewan penular rabies di Bengkulu, sebanyak 72 ribu sudah divaksin, sedangkan 79 ribu lainnya belum divaksin," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu Irianto Abdullah di Bengkulu, Kamis.
Ia mengatakan dari pendataan petugas di lapangan, hewan penular rabies (HPS) tersebut tersebar di 10 kabupaten dan kota.
Jenis HPR di Provinsi Bengkulu bukan hanya anjing, tapi juga kucing dan kera, meski kasus penularan didominasi dari anjing.
Selama ini menurut Irianto, kesadaran pemerintah kabupaten dan kota untuk menganggarkan dana vaksi sangat rendah.
"Selama ini anggaran yang digunakan untuk vaksinasi berasal dari APBD dan APBN," ucapnya.
Meski jumlah HPR masih tinggi, kasus rabies di Provinsi Bengkulu cenderung menurun. Pada 2011 jumlahnya mencapai 11 kasus, pada 2012 sebanyak sembilan kasus. Lalu pada 2013 menurun menjadi delapan kasus dan pada 2014 sebanyak tujuh kasus.
Kasus rabies pada 2014 tercatat di Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Bengkulu Selatan masing-masing satu kasus, Bengkulu Tengah dua kasus dan di Kota Bengkulu sebanyak tiga kasus.
"Untuk wilayah Sumatra jumlah kasus rabies Bengkulu termasuk kecil," ujarnya.
Untuk menanggulangi penyakit rabies di daerah itu, pemerintah setempat sudah membuat Peraturan Daerah (Perda) tentang Pengendalian Kasus Rabies.***4***