Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu meminta kalangan warga setempat guna mewaspadai kemungkinan timbulnya klaster  baru penyebaran COVID-19 di wilayah itu.

Sekretaris Daerah Kabupaten Rejang Lebong, RA Denni di Rejang Lebong, Selasa mengatakan telah meminta pengurus masjid dan mushola dalam 15 kecamatan di Rejang Lebong agar dalam pelaksanaan kegiatan ibadah Ramadhan selalu menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Kita selalu mengimbau kepada setiap desa dan kelurahan supaya diberitahukan kepada setiap masjid untuk menerapkan protokol kesehatan, jaga jarak tetap, masker tetap harus dipakai. Kita harus antisipasi klaster Ramadhan ini tidak menutup kemungkinan bakal terjadi," kata dia.

Dia mengatakan, walaupun daerah itu membolehkan pelaksanaan kegiatan ibadah Ramadhan di masjid dan langgar yang ada di desa/kelurahan masing-masing, namun harus menerapkan protokol kesehatan sehingga tidak timbul klaster Ramadhan.

Pentingnya menerapkan protokol kesehatan guna mengantisipasi penyebaran COVID-19 ini, kata dia, juga telah diingatkan Presiden Jokowi kepada para gubernur se Tanah Air beberapa hari lalu, salah satunya Gubernur Bengkulu agar mewaspadai dengan mengambil langkah-langkah supaya tidak semakin banyak.

Ia menambahkan, posisi daerah itu sendiri saat ini terjepit diantara kabupaten tetangga yang masuk zona merah yakni Kabupaten Kepahiang dan Kota Lubuklinggau.

Selain itu Kabupaten Rejang Lebong juga berada di jalan lintas yang dilewati banyak orang sehingga warganya harus mematuhi protokol kesehatan 5M agar tidak terpapar, apalagi beberapa pekan belakangan grafik penyebarannya di Rejang Lebong menunjukkan peningkatan.

Sementara itu, data dari Satgas Penanganan COVID-19 Rejang Lebong menyebutkan jumlah warga daerah itu yang terinfeksi COVID-19 terhitung Juni 2020 lalu hingga saat ini mencapai 871 kasus, di mana dari jumlah itu sebanyak 795 kasus dinyatakan sembuh, 19 kasus meninggal dunia dan 57 kasus masih dalam pengawasan.

Sedangkan untuk jumlah kasus susfect tercatat sebanyak 498 kasus, dan kasus susfect diisolasi sebanyak enam kasus. Kemudian untuk sampel masyarakat yang diperiksa di laboratorium 3.432 spesimen.

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2021